Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memotret dengan Huawei P9

Kompas.com - 02/01/2017, 17:25 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Foto outdoor

Saat dipakai memotret di luar ruangan, Huawei P9 mampu menghasilkan foto-foto berkuallitas tinggi dengan ketajaman yang tinggi pula lewat kombinasi sensor Sony IMX 286 dan lensa hasil rancangan Leica.

Bila diinginkan, aplikasi kamera bisa dijalankan dengan cepat saat ponsel masih dalam keadaan terkunci. Cukup dengan menekan tombol volume down sebanyak dua kali, aplikasi kamera pun akan langsung terbuka walaupun layar sedang dimatikan sehingga berguna untuk pemotretan secara spontan.

Saturasi dan kontras dalam mode simulasi film Vivid Color dan Smooth Color kadang terasa terlalu tinggi. Mode standar menyediakan opsi lebih netral. Kalau ingin mengoprek lebih jauh lagi, Huawei P9 turut memberikan pilihan format RAW yang lebih felksibel dibanding JPEG.

Fokus bisa dilakukan dengan cepat, meski masih agak tertinggal dibandingkan flagship lain dengan teknologi autofokus yang lebih mumpuni. Kadang terasa ada sedikit shutter lag alias jeda antara penekanan tombol shutter hingga kamera merekam gambar, terutama saat aplikasi kamera baru dijalankan.

Metering cahaya cukup akurat, tapi cenderung menitikberatkan pengukuran dari titik fokus, walaupun mode metering sudah disetel ke mode evaluative. Alhasil, kadang seluruh frame akan ikut gelap apabila pengguna mengarahkan fokus ke bidang terang dalam frame.

Untunglah permasalahan ini bisa diatasi dengan mudah lewat pengukuran metering secara terpisah. Pengaturan aneka parameter foto juga bisa diakses dengan mudah lewat mode "Pro" di antarmuka aplikasi kamera, termasuk exposure compensation.

Contoh-contoh jepretan Huawei P9 di kondisi outdoor bisa dilihat di bawah.


Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi outdoor.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi outdoor.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi outdoor.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi outdoor.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi outdoor.

Foto indoor dan malam hari

Seperti halnya smartphone dan kamera lain, kualitas foto Huawei P9 akan menurun dalam kondisi indoor atau kurang cahaya, Noise reduction agresif meredam bintik-bintik yang muncul di ISO tinggi sehingga gambar terlihat seperti lukisan cat air ketika di-zoom, selain mengalami penurunan saturasi warna.

Meski demikian, hasil foto bisa tetap memuaskan jika lingkungan tak terlalu gelap. White balance di bawah sumber cahaya artifisial (lampu) berbagai warna pun tetap akurat.

Baca: Belum Dirilis, Huawei P10 Dipastikan Diproduksi di Indonesia

Sedikit kekurangan yang terasa agak mengganggu dalam situasi ini adalah tidak adanya fitur peredam goyangan alias Optical Image Stabilizer (OIS) sehingga gambar rawan buram karena motion blur, apabila kecepatan rana turun terlalu rendah di kondisi indoor atau malam hari.

Contoh-contoh foto Huawei P9 di kondisi indoor dan malam hari bisa dilihat di bawah.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi malam hari.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi indoor.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi indoor.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi indoor.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi indoor.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi indoor.

Foto monokrom

Keistimewaan lain dari Huawei P9 adalah kamera kedua yang khusus ditujukan untuk menjepret foto monokrom. Sensor pada kamera kedua ini tidak dipasangi filter Bayer untuk menangkap warna sehingga diklaim memiliki sensitivitas terhadap cahaya hingga tiga kali lebih tinggi dibandingkan sensor warna.

Hasil foto hitam-putihnya tampak ciamik, bukan sekadar foto warna yang dikurangi saturasi warnanya saja seperti pada ponsel lain. Tingkat detil tinggi, sementara gradasi tampil halus dan apik. Foto tampak kontras, tapi tetap memilki memiliki dynamic range (rentang tonal dari gelap ke terang) yang luas.

Foto hitam putih biasa digunakan untuk memfokuskan perhatian pada subyek utama, tanpa warna yang bisa mengganggu dan mengalihkan pandangan, selain untuk menekankan mood tertentu. Mode hitam-putih ini hanya tersedia untuk foto dan tidak bisa dipakai untuk merekam video.

Contoh-contoh foto monokrom Huawei P9 bisa dilihat di bawah.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto monokrom Huawei P9.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto monokrom Huawei P9.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto monokrom Huawei P9.
Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto monokrom Huawei P9.

Video

Huawei P9 mampu merekam video dengan resolusi full-HD 60 FPS, tapi tak ada kemampuan merekam video 4K seperti flagship lain. Absennya OIS berujung pada rekaman video yang cenderung goyang dan tidak stabil.

Sebuah electronic image stabilizer yang bekerja secara digital disediakan untuk meredam goyangan. Pengaktifan feature ini akan memangkas (crop) sisi-sisi pinggiran frame. Tapi sebagai gantinya rekaman video akan jauh lebih stabil dan minim goyangan, asalkan goyangan pada saat merekam gambar tidak terlalu ekstrim.

Baca: Resmi di Indonesia, Huawei P9 Leica Dijual Rp 7 Juta

White balance dalam mode video ini cenderung tetap akurat, baik dalam kondisi indoor maupun outdoor.

Disediakan pula sebuah mode slow motion dengan frame rate 120 FPS untuk menghasilkan gerak lambat yang halus dengan seperempat kecepatan normal (25 persen, 30 FPS). Pengguna bisa memilih bagian mana dari keseluruhan video yang dilambatkan dan mana yang berjalan dengan kecepatan normal.

Contoh rekaman video Huawei P9 dalam berbagai situasi bisa disimak di tautan berikut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com