Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Baru, Nilai Tukar 1 Bitcoin Mencapai Rp 13 Juta

Kompas.com - 03/01/2017, 12:24 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Sepanjang 2016, nilai tukar Bitcoin melonjak tinggi hingga melebihi nilai mata uang resmi pemrintah. Sekarang, nilai tukar 1 Bitcoin sudah mencapai 1.022 dollar AS atau setara Rp 13,7 juta.

Lonjakan tersebut terjadi secara bertahap sepanjang tahun 2016 dengan total pertumbuhan 125 persen. Nilai tukar Bitcoin sekarang merupakan nilai tertinggi sejak catatan nilai tukar pada Desember 2013 silam.

Informasi yang dilansir KompasTekno dari Reuters, Selasa (2/1/2017), selama 2016, nilai tukar bitcoin setiap hari mengalami kenaikan sekitar 10 persen.

Salah satu aspek yang diprediksi mendorong kenaikan nilai tersebut adalah meningkatnya permintaan bitcoin di China.

Baca: Penggali Bitcoin Tercepat Berasal dari Indonesia

Data menunjukkan transaksi bitcoin di Negeri Tirai Bambu itu meningkat. Sedangkan di sisi lain, pada 2016, mata uang Yuan yang beredar di China mengalami pelemahan sekitar 7 persen.

Di China, bitcoin juga menarik minat banyak orang yang ingin melakukan transaksi secara anonim. Pasalnya mata uang digital ini bisa dipakai bertransaksi secara global, cepat, dan tidak berada di bawah pengawasan pemerintah negara manapun.

Mata uang digital ini juga jadi memiliki daya tarik untuk orang yang tinggal di negara dengan pasokan uang tunai terbatas. Misalnya India, yang baru-baru ini menghentikan peredaran mata uang bernilai besar.

“Keengganan memakai uang tunai dan adanya pengendalian modal, adalah dua hal yang membuat bitcoin seolah menjadi pilihan logis, walaupun memiliki risiko tinggi,” komentar Anggota Dewan Aspsiasi Uang Digital Inggris, Paul Gordon.

Baca: Bitcoin, Aman atau Berisiko?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com