Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dell Enggan Berlomba Bikin Laptop Tertipis, Mengapa?

Kompas.com - 10/01/2017, 16:05 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

LAS VEGAS, KOMPAS.com - Banyak vendor laptop yang berusaha membuat produknya menjadi setipis dan seringan mungkin. Acuan industri saat ini adalah laptop MacBook Air keluaran Apple.

Meski demikian, Dell menyatakan tidak akan ikut serta dalam perlombaan membuat laptop teringan atau tertipis itu. Alih-alih, perusahaan asal AS itu menyatakan lebih ingin fokus membuat produk yang sempurna yang dibutuhkan oleh konsumen mereka.

"(Laptop) tipis itu memang penting, tetapi menjadi yang paling tipis itu tidak terlalu penting," demikian kata Marketing Director Dell XPS Donnie Oliphant saat dijumpai KompasTekno di sela peluncuran Dell XPS 13 2-in-1 di ajang CES 2017 di Las Vegas, Jumat  (6/1/2017) lalu.

Oleh karena itu, menurut Oliphant, laptop XPS keluaran Dell tidak akan menjadi laptop yang teringan maupun tertipis di pasaran. Namun ia menjanjikan laptop XPS Dell bakal memberi pengalaman yang kencang dan performa tinggi.

Baca: Dell Inspiron 15 dan XPS 13 Dipastikan Masuk Indonesia, Harganya?

Dell XPS 13 2-in1 sendiri merupakan versi konvertibel (laptop - tablet) dari Dell XPS 13 yang dirilis setahun lalu. Menurut Oliphant, konsumen menginginkan agar kemampuan tinggi yang dimiliki XPS bisa mudah dibawa kemana-mana, dimasukkan tas, dan sebagainya.

"Orang biasanya memakainya sebagai perangkat utama (mengerjakan banyak hal), oleh karena itu XPS 13 2-in-1 harus jadi laptop yang bagus dulu," katanya.

Tak pakai kipas

Berangkat dari pemikiran itu, XPS 13 2-in-1 ini dikembangkan berdasar XPS 13 generasi sebelumnya demi menjaga perfroma produk. Panel layar yang dipakai juga sama, ukuran 13 inci dengan layar Full HD dan bingkai yang tipis.

Bedanya, dimensi XPS 13 2-in-1 menjadi lebih tipis dari generasi sebelumnya karena menanggalkan kipas pendingin. Ya, XPS 13 2-in-1 menganut desain fanless (tanpa kipas). Sebagai gantinya, Dell menerapkan sistem pendingin pasif di laptop konvertibelnya itu.

Kompromi dari dimensi yang tipis dan desain pendingin tanpa kipas ini adalah perfoma. Namun performa yang dikorbankan dijamin Dell tidak akan banyak, sebab Dell mengintegrasikan prosesor berkinerja tinggi, Y-series Core i7-7Y75 dari generasi prosesor Intel terbaru, Kaby Lake.

Prosesor ini memang hanya mengusung clock speed 1,3 GHz, namun Dell mengklaim software Dynamic Power Mode di dalamnya didesain agar bisa menggenjot clock speed itu menjadi 3,6 GHz saat mengerjakan tugas-tugas berat. Daya yang digunakan juga relatif rendah, berkisar antara 4,5 hingga 9 Watt.

Baca: Dikatakan Mirip, Ini Beda Dell Canvas dan Microsoft Surface Studio

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com