Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyimak Perbedaan Kamera "Mirrorless" dan DSLR

Kompas.com - 07/06/2017, 20:36 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Lebih banyak pilihan

Kamera mirrorless pertama adalah Panasonic Lumix DMC-G1 yang dirilis ke pasaran pada 2008. Ketika itu bentuknya masih menyerupai DSLR dengan bagian “punuk” yang memuat viewfinder.

Beberapa lama setelah Lumix G1, mulai bermunculan kamera mirrorless dengan bentuk yang lebih ringkas, mirip kamera saku dengan lensa yang bisa dicopot, seperti misalnya Pen E-P1 dari Olympus dan Lumix GF1, juga buatan Panasonic.

Kamera mirrorless dengan bentuk lebih ringkas dan tanpa punuk tersebut dikenal dengan sebutan “rangefinder style”, mengacu pada kamera rangefinder jadul yang berbentuk persegi panjang.

Sebagian kamera mirrorless rangefinder style yang ditujukan bagi konsumen awam hanya mengandalkan layar LCD (biasanya layar sentuh) untuk keperluan membidik gambar, tapi sebagian lainnya ada pula yang dilengkapi EVF di pojok kiri atas kamera.

Saat ini mayoritas kamera mirrorless yang beredar bisa dibilang menganut kedua faktor bentuk itu, yakni mirip DSLR tradisional dengan punuk berisi EVF atau serupa rangefinder.

Mana yang lebih cocok tergantung selera pengguna. Ada yang menyukai bentuk ringkas kamera mirrorless ala rangefinder, ada juga yang lebih nyaman dengan bentuk mirrorless ala DSLR dengan handgrip dan banyak tombol untuk pengaturan manual.


Dari dua faktor bentuk tadi, mirrorless sudah lebih beragam dari DSLR yang rata-rata mengusung bentuk serupa, melulu dengan punuk, handgrip, dan bodi montok.

Belum lagi menghitung keragaman jenis sistem (merek) yang tersedia. Berbeda dari pasaran DSLR yang praktis didominasi oleh Canon dan Nikon, jumlah pabrikan yang mencoba peruntungan di ranah mirrorless lebih banyak.

Ada Panasonic dan Olympus yang lensanya bisa saling ditukar, lalu Sony dan Fujifilm, bahkan Leica, di samping dua pemain lama Canon dan Nikon. Ragam aksesori seperti flashgun hingga mikrofon yang  bisa dipasangkan dengan kamera mirrorless pun sudah banyak beredar.

Ukuran sensor yang bisa dipilih juga lebih beraneka jenisnya. Ingin lensa-lensa mungil? Ada pabrikan yang membuat mirrorless dengan sensor sebesar 1 inci atau micro four-thirds. Mau kualitas gambar maksimal? Ada pula pabrikan mirrorless dengan sensor berukuran APS-C dan full-frame.

Satu hal yang mungkin masih menjadi batu sandungan adalah ketersediaan jenis lensa yang belum sebanyak DSLR, terutama untuk seri lensa profesional, super tele atau specialized lens seperti tilt-shift, meski kendala ini sedikit banyak bisa diatasi dengan memakai adapter lensa.

Namun, perlahan tapi pasti, mirrorless mengejar ketertinggalan. Seperti masalah kecepatan fokus yang kini tak lagi menjadi momok, bukan tidak mungkin suatu hari nanti mirrorless bisa menyamai atau bahkan melewati DSLR dalam semua hal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com