Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Uber Rehat Sementara, Perannya Bakal Dibatasi

Kompas.com - 14/06/2017, 10:15 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Sesuai yang dikabarkan sebelumnya, gejolak di Uber memaksa CEO Travis Kalanick mengasingkan diri untuk sementara waktu. Pekan ini dia mengumumkan bakal mengambil cuti atau rehat sementara, tanpa tanggal kembali yang jelas ke kantor.

Fungsi Kalanick akan diambil alih oleh komite manajemen selagi dia pergi. Ketika dia kembali nanti, peranan pendiri Uber itu bakal dibatasi. Sebagian tugasnya akan dialihkan ke Chief Operating Officer (COO) yang saat ini belum ada penjabatnya.

Sang COO diproyeksikan bakal berperan sebagai partner Kalanick, tapi lebih berfokus pada operasional sehari-hari, antara lain soal budaya dan institusi di dalam Uber.

“Saya mengemban tanggung jawab besar atas apa yang telah terjadi pada kita,” ujar Kalanick dalam e-mail yang dikirimkan ke para karyawan Uber, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Rabu (14/6/2017).

“Kalau kita ingin Uber 2.0 yang baru, saya juga perlu membuat Travis 2.0 berubah jadi pemimpin yang dibutuhkan perusahaan ini dan layak kalian dapatkan,” kata Kalanick.

Kepergian sementara dan pembatasan peran Kalanick merupakan bagian dari rencana restrukturisasi manajemen di Uber. Perusahaan itu tengah digoyang skandal internal menyangkut pelecehan seksual dan diskriminasi terhadap karyawan, juga kultur yang terlalu agresif.

Mantan jaksa agung Amerika Serikat, Eric Holder, disewa untuk menyelidiki masalah perusahaan di Uber. Laporan Holder memberikan 47 rekomendasi untuk perbaikan kondisi kerja di Uber, termasuk membatasi pengunaan alkohol saat event perusahaan, juga melarang karyawan berhubungan dekat dengan atasan.

Baca: Banyak Masalah, CEO Uber Diminta Mundur Sementara?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com