Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Iron Man" Ingin Biaya ke Mars Lebih Murah Dibandingkan Kuliah

Kompas.com - 19/06/2017, 08:43 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Ubergizmo

KOMPAS.com - Bukan rahasia bahwa Elon Musk ingin “menjajah” Mars untuk dijadikan tempat hidup baru bagi manusia. Perusahaan transportasi luar angkasa miliknya, Space X, tengah mengembangkan teknologi untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

Biaya untuk mimpi sebesar itu tentu tak kecil. Musk mengestimasikan perpindahan 12 orang untuk memulai koloni di Mars memerlukan biaya 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp 133 triliun.

Meski demikian, Musk, yang sering dijuluki Iron Man di dunia nyata, berkomitmen untuk mereduksi biayanya. Hal ini dijabarkan melalui jurnal terbarunya bertajuk Making Humans a Multi-Planetary Species alias “membuat manusia sebagai spesies multi-planet”.

Musk sendiri sering disandingkan dengan Iron Man karena memiliki gaya hidup yang tidak jauh berbeda dengan Tony Stark, tokoh rekaan dari franchise pahlawan super itu.

Menurut dia, biaya ke Mars semestinya bisa dibuat lebih murah ketimbang biaya kuliah, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (19/6/2017), dari Ubergizmo.

“Jika kita bisa membuat biaya ke Mars setidaknya sekitar 200.000 dollar AS (Rp 2,6 miliar), saya pikir kemungkinan membentuk peradaban baru sangat tinggi,” kata pria yang juga CEO Tesla ini.

Dengan 200.000 dollar AS, warga Amerika Serikat bisa membeli rumah standar. Musk menyebut angka itu seyogyanya masih bisa ditekan lagi hingga menjadi 100.000 (Rp 1,3 miliar) dollar yang mana lebih murah ketimbang biaya mendapat gelar sarjana di universitas swasta.

Gagasan Musk untuk menurunkan biaya tranpsortasi ke Mars diwujudkan dengan beberapa strategi. Salah satunya, transportasi luar angkasa SpaceX dibuat bisa terbang berulang kali.

Jadi, satu kendaraan bisa menyelesaikan beberapa misi pendaratan di Mars. Selain itu, transportasi SpaceX juga dilengkapi kemampuan mengisi bahan bakar sendiri di orbit.

Musk menargetkan visinya bisa terwujud dalam kurun waktu 10 tahun. Namun, ia tak mau dulu banyak bicara untuk saat ini.

“Saya tak mau menyebut kapan pastinya ini bakal terjadi,” kata dia.

Baca: Elon Musk Mundur dari Tim Penasihat Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Ubergizmo
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com