Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Ransomware Teranyar Ternyata dari Jenis Baru

Kompas.com - 29/06/2017, 16:00 WIB

KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan dari berbagai penjuru dunia dilaporkan kembali terkena serangan program jahat komputer yang menyandera dokumen korban dengan algoritma enkripsi khusus (ransomware) sejak Selasa (27/6), dan sejumlah pakar virus Internet menandainya sebagai jenis baru.

Serangan itu mengambil alih server di perusahaan minyak terbesar Rusia, mengganggu operasional bank-bank di Ukraina, serta merusak komputer di perusahaan perkapalan dan periklanan multinasional.

Aksi siber skala besar yang bermula di Ukraina semakin menyebar ke seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat (AS). Ransomware juga meminta korban membayar 300 dollar AS dalam bentuk Bitcoin.

Menanggapi perihal insiden keamanan tersebut, Kaspersky Lab mengatakan bahwa para ahlinya sedang menyelidiki gelombang serangan ransomware baru yang menargetkan organisasi di seluruh dunia tersebut

"Temuan awal perusahaan menunjukkan bahwa serangan ini bukan dari jenis ransomware Petya seperti yang diberitakan kepada publik, namun sebuah ransomware baru yang belum pernah terlihat sebelumnya. Itulah sebabnya perusahaan menamakan ransomware ini NotPetya," demikian keterangan Kaspersky Lab yang diterima ANTARA News, yang dikutip KompasTekno, Kamis (29/6/2017).

Data telemetri Kaspersky Lab mengindikasikan sekitar 2.000 pengguna yang terserang sejauh ini. Organisasi di Rusia dan Ukraina adalah yang paling terpengaruh, dan tercatat adanya serangan di Polandia, Italia, Inggris, Jerman, Prancis, AS, dan beberapa negara lainnya.

"Hal ini tampaknya merupakan serangan kompleks yang melibatkan beberapa vektor serangan. Perusahaan dapat mengonfirmasi bahwa adanya pemanfaatan exploit EternalBlue yang dimodifikasi dan digunakan untuk propagasi setidaknya di dalam jaringan perusahaan," catat Kaspersky Lab.

Kaspersky Lab mendeteksi ancaman sebagai UDS:DangeroundObject.Multi.Generic.

Para ahli Kaspersky Lab berencana untuk merilis fitur baru, termasuk komponen System Watcher sesegera mungkin dan untuk menentukan apakah mungkin untuk mendekripsi data yang terkunci dalam serangan - dengan maksud untuk mengembangkan alat dekripsi sesegera mungkin.

"Kami menyarankan agar semua perusahaan memperbarui perangkat lunak Windows mereka, memeriksa solusi keamanan mereka dan memastikan telah mencadangkan data serta alat pendeteksi ransomware," tulis Kaspersky Lab.

Baca: Virus Komputer Ransomware Kembali Menyerang Sejumlah Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com