Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita "Startup" Sewa Payung di China yang Terus Kehilangan Payung

Kompas.com - 11/07/2017, 19:24 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Ubergizmo

KOMPAS.com - Konsep sharing economy membuat masyarakat lebih praktis dan hemat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu implementasinya yang paling populer adalah layanan ride sharing semacam Uber, Grab, dan Go-Jek.

Di China, konsep sharing economy bahkan sudah menyentuh ranah pemakaian payung. Masyarakat tak perlu membeli payung dan membawanya ke mana-mana, sebab ada startup bernama “E Umbrella” yang menyediakan jasa sewa payung di sudut-sudut jalan dan pengguna hanya perlu menyewanya via aplikasi.

Sayangnya, baru tiga bulan beroperasi di China, E Umbrella sudah kehilangan sekitar 300.000 unit payung yang tersebar di 11 kota, sebagaimana dilaporkan The Verge dan dihimpun KompasTekno, Selasa (11/7/2017).

Pendiri E Umbrella mengatakan perusahaannya harus mengeluarkan 60 yuan tiap mengganti satu payung. Artinya, jika dihitung kasar, perusahaan telah merugi 18.000.000 yuan atau sekitar Rp 35,2 miliar untuk mengganti 300.000 payung yang hilang.

Baca: Dian Sastro Bikin Startup Fotografi Frame A Trip

Menurut laporan, E Umbrella sebenarnya dianggap sangat membantu masyarakat China ketika hujan datang tanpa ancang-ancang.

Pengguna cukup menginstal aplikasi E Umbrella di smartphone, lantas membayar 19 yuan atau Rp 37.0000-an tiap kali menyewa satu payung. Biaya sewa akan naik 0,5 yuan atau Rp 980-an setiap 30 menit.

Pembayaran dilakukan secara digital via aplikasi. Setelah membayar, pengguna akan dapat kode untuk membuka kunci payung yang diletakan di titik-titik strategis seperti stasiun bus dan stasiun kereta.

Meski demikian, E Umbrella agaknya tak menyediakan informasi yang lengkap bagi penggunanya terkait mekanisme pengembalian payung. Tak ada pula hukuman seperti pemotongan saldo duit digital otomatis jika payung tak dikembalikan.

Terlepas dari insiden raibnya 300.000 payung dalam tiga bulan, E Umbrella nyatanya tak kapok. Startup itu berencana menambah 30 juta titik penyewaan payung di seantero China hingga akhir 2017 ini.

Baca: Startup yang Cari Duit dengan Cara Jahat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Ubergizmo
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com