Salip Intel, Samsung Jadi Produsen Chip Terbesar Dunia

Samsung selama ini begitu konsisten mengembangkan teknologi chip semikonduktor sendiri, seperti DRAM dan memori penyimpanan flash. Mereka juga memproduksi chipset buatan sendiri, di antaranya adalah lini produk Exynos.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari Sam Mobile, Senin (31/7/2017), strategi tersebut ditambah kecepatan Samsung merespons kondisi industri, telah mengantarnya menjadi raja di bisnis semikonduktor. Di sisi lain, Intel justru gagal menciptakan chipset mobile yang sukses, hingga gagal memanfaatkan momentum pertumbuhan pasar smartphone, tablet, dan wearable.

Dalam laporan keuangan kuatal kedua 2017, Samsung menyebutkan bahawa bisnis semikonduktornya meraup pendapatan 15,68 miliar dollar AS atau sekitar Rp 208,8 triliun, serta mendapat keuntungan operasional sebesar 7,16 miliar dollar AS atau sekitar Rp 95,3 triliun.

Nilai tersebut mengindikasikan kenaikan besar dibandingkan keuntungan operasional perusahaan di kuartal kedua 2016 yang mencapai 2,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 31,9 triliun.

MarketWatch mencatat bahwa pendapatan Intel dari bisnis semikonduktor mencapai 14,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 197,1 triliun, serta pendapatan operasional sebesar 3,8 miliar dollar AS atau setara Rp 50,6 triliun.

Intel telah menjadi raja di dalam bisnis semikonduktor selama 24 tahun belakangan. Selama itu mereka memproduksi CPU untuk laptop, PC, dan server. Baru kali ini catatan pendapatan Intel dari bisnis chip berhasil dilampaui oleh perusahaan lain.