Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vlog: Canggihnya Kecerdasan Buatan Mendeteksi Mobil hingga Senjata

Beberapa di antaranya adalah platform kamera pendeteksi objek. Mulai dari orang, atribut pada orang, benda, pelat nomor mobil hingga senjata berbahaya. Meskipun bukanlah terbilang baru, namun Huawei mengklaim telah membawa teknologi ini ke tahap yang lebih tinggi.

Sebab, platform ini disebut-sebut cocok diaplikasikan untuk kemaslahatan orang banyak, yakni melalui sistem public safety, sebagai bagian dari smart city. Simak selengkapnya di tautan video YouTube berikut ini.

Kompas.com yang mendapatkan kesempatan dari Huawei untuk melihat megahnya Huawei Connect, dan merangkum empat platform itu.

1. Long Distance Face Recognition

Secara sederhana, platform ini adalah kamera pengenal wajah. Namun, lebih kompleks dari itu, kamera berbentuk CCTV ini dapat mendeteksi seluruh atribut pada objek orang yang ditangkapnya.

Kamera mampu mengenali 35 atribut objek orang yang ditangkap secara real time. Mulai dari nama, alamat, dan nomor induk kependudukan (identitas), gender, gaya rambut, gaya berpakaian, apakah orang itu membawa barang atau tidak, hingga soal jenis sepatu apa yang dikenakan.

Khusus untuk pengenalan identitas, tentunya orang itu mesti terdaftar terlebih dahulu ke dalam database agar kamera mampu mengidentifikasinya.

2. Dangerous Object Identification

Teknologi ini sangat cocok digunakan kepolisian atau perusahaan yang ingin membersihkan area dari barang-barang berbahaya. Jika Long Distance Face Recognition hanya mendeteksi atribut pada orang, Dangerous Object Identification ini mampu mendeteksi barang-barang berbahaya, semisal senjata api atau senjata tajam.

Kamera mengidentifikasi sebuah benda berbahaya atau tidak berdasarkan bentuknya. Jika kamera mengidentifikasi bentuk senjata, maka sistem akan memberikan peringatan secara real time.

Dalam layar pemantau (command system), objek tidak berbahaya akan ditandai dengan kotak bergaris biru. Sementara objek berbahaya akan ditandai dengan kotak bergaris merah. Sayangnya, Long Distance Face Recognition dan Dangerous Object Identification ini masih dalam tahap penyempurnaan. Oleh sebab itu, Huawei belum memasarkannya.

3. Crowd Density Analysis

Secara sederhana, platform ini mendeteksi serta mengidentifikasi kerumunan orang di suatu tempat. Kamera berspesifikasi tinggi mampu menganalisis tempat mana yang dikerumuni banyak orang dan tempat mana yang tidak.

Dalam monitor pemantau, area yang dikerumuni banyak orang akan membentuk garis kuning. Nah, jika kerumunan itu berada dalam waktu yang lama, maka akan ada garis biru menempel di garis kuning tersebut.

Crowd Density Analysis diketahui sudah dipakai oleh pemerintah Kota Shanghai sejak 2015 dan diaplikasikan di Bund, salah satu landmark Kota Shanghai yang berada di tepi Sungai Huangpu. Teknologi ini juga mampu mendeteksi kendaraan yang melawan arah. Sistem alarm akan berbunyi ketika mendeteksi peristiwa itu.

4. Vehicle Recognition

Platform ini khusus digunakan untuk mendeteksi nomor pelat mobil. Kamera pemantau terlebih dulu harus dipasang di seluruh penjuru kota.

Jika command system mendapatkan permintaan untuk mencari pelat nomor mobil tertentu, operator tinggal memasukan pelat nomor itu ke dalam sistem dan membiarkan sistem mencarinya melalui kamera pemantau di penjuru kota.

Platform ini juga sudah dipasarkan ke beberapa kota di China.

https://tekno.kompas.com/read/2017/09/11/19160037/vlog--canggihnya-kecerdasan-buatan-mendeteksi-mobil-hingga-senjata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke