Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mimpi Aini Bawa Petani Indonesia Lampaui Jepang dengan Teknologi

Aini adalah mahasiswa semester 7 jurusan Ilmu Informatika di Universitas Padjajaran, Bandung. Otak si bungsu dari empat bersaudara itu terbilang encer.

Ia dan kedua rekan kampusnya, Dimas Fadli Nugraha dan Ferina Dewi Andreini meraih juara tiga tingkat nasional dalam lomba teknologi bertajuk 'Tech Development Challenge' yang diselenggarakan Institut Teknologi Bandung, Desember 2016 lalu.

Aini dkk dinilai para juri sukses mengembangkan sebuah teknologi bernama 'Union Monitoring' yang membantu kerja petani .

"Sederhananya, teknologi yang kami kembangkan ini adalah untuk mengidentifikasi apa yang dibutuhkan komoditas yang ditanam petani beserta tanahnya. Union Monitoring ini juga sebagai alat kontrol petani atas komoditas yang ditanam," ujar Aini saat ditemui Kompas.com di salah satu rumah tradisional masyarakat China di Beijing, Minggu (10/9/2017) malam.

Di Beijing, Aini dan sembilan mahasiswa/i berprestasi lainnya sedang mengikuti pelatihan pengembangan information communication technology (ICT). Pelatihan bertajuk ‘Huawei For the Future’ itu digelar oleh perusahaan teknologi asal China, Huawei.

Sejak 2013, Huawei konsisten menggelar pelatihan serupa. Platform Union Monitoring, papar wanita kelahiran Pasuruan, 30 November 1996 itu, terdiri dari tiga bagian, yakni Onsite, outsite, dan aplikasi di ponsel. Perangkat onsite yang secara fisik mirip router itu bertugas mengumpulkan data-data pertanian melalui teknologi algoritmanya.

Misalnya, temperatur udara, kelembaban udara, kelembaban tanah hingga kandungan unsur hara pada tanah. Perangkat onsite kemudian mengirimkan data ke perangkat outsite. Pada perangkat kedua inilah data diolah dan dianalisis menggunakan basis artificial intelligence yang disebut Aini masih pada tingkat sederhana. Hasil analisis itu akan tampil pada aplikasi pada ponsel sang petani.

“Hasil analisis itu berupa rekomendasi, apakah tanamannya harus disiram, ditambahi pupuk, dikurangi dari sinar matahari langsung atau pemeliharaan lainnya,” ujar Aini.

Aplikasi yang baru tersedia pada Android itu juga bisa sebagai alat kontrol. Petani tinggal memencet menu di dalamnya, ‘whuz’...jaringan selang/pipa Union Monitoring yang terpasang di ladang akan menyemburkan air atau pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman.



Aplikasi juga akan menampilkan grafik proses pertumbuhan tanaman dari waktu ke waktu. Artinya, petani mampu menjaga kualitas komoditas (quality control).

“Teknologi ini sangat efektif dan efisien. Sebab, petani jadi tidak perlu membuang-buang air atau pupuk. Petani juga bisa mengontrol ladangnya dari jauh. Tidak perlu setiap hari datang ke ladang. Mungkin si petani bisa sambil usaha apa, gitu, perekonomiannya kan menjadi semakin naik,” lanjut dia.

Nyaris setahun berlalu setelah menciptakan Union Monitoring, Aini dkk masih terus mengembangkannya.

Mereka berupaya agar temuannya juga bisa mengidentifikasi atribut lain, salah satunya bagaimana mendeteksi serangan hama. Oleh sebab itu, mereka pun masih membiarkan Union Monitoring yang dikembangkannya hanya dengan modal Rp 1,5 juta itu sebagai prototipe.

“Kami belum punya izin resmi untuk dipasarkan, masih sebatas prototipe. Tapi kami sangat serius mengembangkan ini. Kami juga terus berkonsultasi dengan pakar pertanian agar teknologi kami nantinya semakin mantab dan tepat guna,” ujar dia.

Melampaui Jepang

Membantu petani Indonesia, menurut Aini, adalah tujuan dari teknologi yang ia dan kawan-kawannya kembangkan. Ia melihat potensi pertanian Indonesia luar biasa besar.

Namun, tidak dioptimalkan. Kesejahteraan petani, sang ‘pemberi makan’ bangsa pun berada di level terendah. Di sisi lain, wanita yang mengidolakan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil itu juga seakan tidak terima, masih banyak komoditas pertanian di Indonesia merupakan hasil impor.

“Jurusan saya (informatika) memang pure teknologi, tidak berhubungan dengan pertanian. Tapi bagi saya, ilmu kita itu tidak akan bernilai jika hanya untuk kita saja. Tapi akan bernilai jika digunakan di bidang lain, apalagi untuk orang banyak,” ujar Aini.

Sepuluh tahun mendatang, Aini punya mimpi. Dengan teknologi, ia membawa petani Indonesia ke arah sejahtera dan modern. Jepang merupakan patokannya menggapai mimpi tersebut.

“Kita lihat sekarang pertanian Jepang sangat maju karena teknologi. Indonesia sebenarnya juga punya potensi. Jadi kenapa tidak kita juga memanfaatkan teknologi? Mimpi saya pertanian Indonesia bisa lebih maju dari Jepang,” ujar wanita yang bercita-cita menjadi CEO perusahaan startup di bidang IT tersebut.

https://tekno.kompas.com/read/2017/09/12/18210007/mimpi-aini-bawa-petani-indonesia-lampaui-jepang-dengan-teknologi

Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke