Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa yang Beda di YouTube Space Jakarta Ketiga?

Setiap kali dibuka, YouTube Pop-Up Space Jakarta menghadirkan hal berbeda. Di Bintaro Permai, 300 kreator berkumpul untuk berkolaborasi, berinteraksi, dan bertukar ilmu.

Lantas di Rumah Maroko, ada 700 YouTuber yang memanfaatkan ruang kreatif kontemporer tersebut. Mereka memanfaatkan fasilitas gratis yang tersedia, mulai dari studio, kamera dan lighting, hingga alat pengeditan.

Kali ini, YouTube menargetkan 1.000 kreator lokal bisa berkumpul di YouTube Pop-Up Space yang ruangnya semakin luas. Selain peningkatan dari segi kuantitas, apa lagi hal yang berbeda di YouTube Pop-Up Space Jakarta kali ini?

Baca: Punya 1 Juta Subscriber, Berapa Pendapatan YouTuber Bayu Skak?

Pertama, mengambil tema musik. Ini adalah kali pertama YouTube Pop-Up Space Jakarta mengambil tema tertentu untuk para kreator yang hendak berkarya.

Menurut Program Manager YouTube APAC, Niken Sasmaya, YouTube Pop-Up Space dengan tema musik dijadikan semacam teaser menyambut YouTube Fanfest 2017 yang digelar pada November mendatang.

“Setiap tahun YouTube Fanfest semakin heboh dan besar. Di dalamnya itu selalu ada pertunjukan musik. Nah di YouTube Pop-Up Space kali ini kami juga membantu para musisi untuk bikin konten video mereka menyambut YouTube Fanfest,” Niken menuturkan.

Kedua, digelar selama tujuh hari. Biasanya YouTube Pop-Up Space dibuka selama tiga hari. Niken mengatakan waktunya diperpanjang untuk mengakomodir kegiatan-kegiatan kreatif di dalamnya.

Selain untuk shooting, ada juga workshop dan seminar yang digelar dengan tema-tema relevan. Misalnya saja tentang mengembangkan bisnis di industri YouTube, di mana pembicaranya adalah para ahli di platform berbagi video tersebut.

“Bagi YouTuber yang memiliki subscriber di atas 1.000, bisa mengikuti rangkaian workshop di YouTube Pop-Up Space,” ujar Niken.

Bakal ada YouTube Space permanen?

Lantas, kapan YouTube Space ini dibikin permanen? Niken masih irit bicara. Ia mengatakan rencana itu selalu ada, namun ada beberapa hal yang masih dipertimbangkan.

“Mungkin kami nggak bikin YouTube Space yang benar-benar dikelola YouTube, tapi bekerja sama dengan studio tertentu. Jadi studio itu kami beri lisensi untuk menjadi YouTube Space,” ia menjelaskan.

“Untuk sekarang kami masih melihat-lihat dulu studio mana yang memenuhi kriteria sebagai YouTube Space. Tapi kami belum bisa bilang kapan pastinya ada yang permanen,” ia menambahkan.

YouTube Space yang permanen sejauh ini ada di Los Angeles, New York, London, Tokyo, Berlin, Paris, Sao Paulo, Mumbai, dan Toronto.

Baca: Ruang Kreasi bagi YouTuber di Jakarta Kembali Dibuka

https://tekno.kompas.com/read/2017/09/18/17200027/apa-yang-beda-di-youtube-space-jakarta-ketiga-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke