Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Netizen Desak Penembakan Las Vegas Disebut sebagai "Aksi Terorisme"

Stephen Paddock yang menjadi pelaku penembakan Las Vegas tak terafiliasi dengan kelompok militan mana pun. Selama ini, aksi terorisme erat kaitannya dengan kelompok radikal yang memiliki bias rasial atau bias agama.

Kendati demikian, netizen berbondong-bondong meminta pemerintah melabeli insiden penembakan Las Vegas di sela-sela konser musik country tersebut sebagai aksi terorisme.

Tak peduli motif di baliknya, yang jelas korban jatuh di penembakan Las Vegas lebih banyak ketimbang penembakan di klub malam di Orlando, Amerika Serikat, tahun lalu.  

Beberapa netizen menilai pemerintah Amerika Serikat tak menyebut insiden penembakan Las Vegas sebagai aksi terorisme, karena pelakunya merupakan orang lokal berkulit putih. Presiden AS, Donald Trump juga tidak menggunakan kata "teroris" dalam pidatonya pasca-aksi penembakan Las Vegas.

“Ini jelas-jelas adalah terorisme. Teror tak terbatas pada ras, gender, atau agama. Demokrat dan Republikan tolong bersatu sekarang #guncontrol,” kata penyanyi pop kawakan, Lady Gaga (@ladygaga).

“Apa yang terjadi di Las Vegas adalah aksi terorisme. Jangan membuatnya terdengar lebih manis hanya karena pelakunya adalah orang kulit putih. Katakanlah apa adanya,” kata dia.

Kata "tererorisme" (terrorism) sendiri menjadi kata yang paling banyak dicari di situs kamus Merriam-Webster di hari kejadian, seperti diungkap oleh akun Twitter layanan kamus tersebut.

https://tekno.kompas.com/read/2017/10/03/08244587/netizen-desak-penembakan-las-vegas-disebut-sebagai-aksi-terorisme

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke