Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peneliti di MIT Ciptakan Stiker Penangkal Pelecehan Seksual

Kompas.com- Insinyur sekaligus peneliti dari Institut Teknik Massachusetts (MIT) mengembangkan stiker khusus untuk mencegah pelecehan seksual. Stiker tersebut masuk dalam kategori wearable sticker, stiker yang bisa dipakai di baju yang diinginkan pengguna. 
 
Sebagai stiker yang bisa dikenakan, stiker ini bisa dipakai di baju mana pun, termasuk bisa ditempelkan di bra. Perangkat ini bisa mendeteksi, berkomunikasi dengan perangkat elektronik lain, dan menjadi benteng pertahanan bagi penggunanya.

Alat ini bisa mendeteksi serangan seksual secara real-time, dan deteksi yang dilakukan akan dikomuniksikan ke perangkat telepon seluler yang dituju. 

Meskipun bisa disebut perangkat elektronik, stiker ini masih mementingkan kenyamanan pengguna. Dikutip Kompas Tekno dari Daily Mail, perangkat ini dibuat dari kain konduktif, yang dapat mendeteksi ketika pakaian dibuka secara paksa.

Stiker ini juga dilengkapi oleh lapisan non-konduktif untuk mencegah sistem dari arus pendek. Rangkaian di isolasi dengan timah kecil dan hidrogel perekat agar rangkaian tetap kuat dan tahan air.

Perangkat ini terhubung dengan telepon seluler. Jika terjadi penyerangan seksual, stiker akan  mengeluarkan peringatan terhadap 'lingkaran keselamatan' korban untuk membantu mereka secepat mungkin.

MIT menjadikan stiker ini dapat beroperasi baik dalam mode aktif maupun pasif. Ia dilengkapi sensor yang dapat mendeteksi sentuhan secara paksa.

Jadi ketika pengguna diserang, pengguna akan dikirimi pesan yang menanyakan apakah mereka menyetujui. Jika pengguna tidak menjawab dalam 30 detik perangkat akan mengeluarkan alarm keras.

Tidak hanya itu. Perangkat mengirimkan geolokasi  pada 5 orang terdekat yang sudah ditentukan pengguna sekaligus merekam suara untuk dijadikan barang bukti.

Hal ini diterapkan agar dapat melindungi korban yang diperkosa secara sadar atau korban yang tengah mabuk atau sehingga tidak dapat memberikan persetujuan.

Stiker pendeteksi pelecehan seksual diciptakan mengingat angka perkosaan di Amerika Serikat terbilang cukup tinggi dibandingkan negara lain.

Biro Statistik Keadilan AS menyatakan bahwa 91 persen dari korban pemerkosaan adalah perempuan dan 9 persen adalah laki-laki.

Menurut Survei Nasional Kekerasan terhadap Wanita tahun 2015, 1 dari 6 perempuan AS dan 1 dari 33 pria AS telah mengalami percobaan pemerkosaan atau diselesaikan dalam hidup mereka.

Lebih dari seperempat wanita usia perguruan tinggi melaporkan telah mengalami pemerkosaan atau upaya perkosaan sejak usia 14 tahun. Sayangnya dari seluruh angka tersebut, hanya 16 persen dari total kasus yang dilaporkan.

Berada di rumah juga bukanlah tindakan yang tepat. Karena banyak kasus perkosaan yang justru terjadi ketika wanita sedang berada di rumah.

"Demi keamanan, berkali-kali wanita diperintahkan berhenti bekerja, atau diminta berada di dalam rumah. Daripada  meminta mereka untuk berada di dalam rumah, saya pikir yang harus dilakukan adalah memberi rasa aman," ujar Manisha Mohan, seorang peneliti di MIT Lab Media sekaligus penemu perangkat tersebut.

https://tekno.kompas.com/read/2017/11/06/22045247/peneliti-di-mit-ciptakan-stiker-penangkal-pelecehan-seksual

Terkini Lainnya

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

Hardware
Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Software
Kominfo Sebut Game Bermuatan Kekerasan Bisa Diblokir

Kominfo Sebut Game Bermuatan Kekerasan Bisa Diblokir

Game
Siap-siap, Microsoft Selipkan Iklan di 'Start Menu' Windows 11

Siap-siap, Microsoft Selipkan Iklan di "Start Menu" Windows 11

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke