Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sama-sama Ponsel Dual Camera, Kualitas Video Belum Tentu Setara

Penggemar sepak bola dan teknologi ini mengaku sudah mencoba kemampuan perekaman video di tiga smartphone dual-camera dari merek berbeda. Salah satunya adalah ponsel brand legendaris asal Amerika Serikat, lainnya merek terkenal dari China.

Yang terbaru, dia mengutak-atik Galaxy J7+, ponsel kamera ganda Samsung yang duduk di kelas menengah. Ternyata, menurut Reza, video rekaman ketiga ponsel ini berbeda-beda kualitasnya.

"Kalau untuk rekam video, saya lebih condong ke Galaxy J7 Plus karena gambar dan audionya bagus," ujar Reza ketika dijumpai KompasTekno usai acara media workshop Galaxy J7 Plus di Jakarta pekan lalu.

Reza menggarisbawahi angka frame per second (FPS) dari video rekaman Galaxy J7+ yang menurut dia paling konsisten sehingga gambar terlihat mengalir mulus, tidak terpatah-patah meski resolusi disetel ke full-HD.

Pendapat Reza itu berlaku untuk hasil tangkapan gambar kamera belakang. Namun, kamera depan antara ketiga peangkat pun bisa mengalami perbedaan kualitas.

"Kamera depannya ada yang kualitasnya not acceptable, lainnya cuma sebatas OK saja. Sedangkan, kalau Galaxy J7 Plus ini di atas rata-rata," imbuhnya.

Seperti halnya rekaman gambar, rekaman suara pun dapat berbeda kualitas. Reza kembali menekankan bahwa Galaxy J7+ unggul dalam hal ini dengan audio yang jernih, sementara audio dari dua ponsel lain disebutnya bisa terdengar "kusut".

"Saya sempat bikin video perbandingannya, silakan lihat di kanal YouTube saya," kata Reza.

Tentang kamera ganda

Meski sama-sama berkamera ganda, model-model ponsel dual camera yang beredar saat ini punya implementasi masing-masing soal fitur tersebut.

Beberapa memilih menerapkan kombinasi kamera warna dan monokrom, lainnya memasangkan lensa standar dengan lensa kedua yang memiliki focal length atau cakupan sudut pandang berbeda, yakni ultra wide atau short telephoto.

Galaxy J7 Plus menerapkan pasangan kamera utama 13 megapiksel dengan lensa f/1.7 dan kamera kedua 5 megapiksel dengan lensa f/1.9.

Kamera kedua ini berfungsi sebagai pendeteksi jarak subjek untuk menghasilkan efek bokeh, di mana background foto tampak buram sementara subjek utama tetap terlihat tajam, seperti hasil jepretan kamera DSLR.

Adapun kamera depan Galaxy J7+ memiliki resolusi 16 megapiksel dengan lensa f/1.9.

Meski belum dilengkapi fitur peredam goyangan, menurut Reza, footage rekaman Galaxy J7 Plus masih bisa dibuat stabil dengan fitur image stabilizer digital, seperti fitur Warp Stabilizer di Adobe Premiere.

"Cara lainnya, seperti yang sering saya lakukan ketiga vlogging, adalah dengan menaruhnya di tripod portabel," pungkas Reza.

https://tekno.kompas.com/read/2017/11/10/19190047/sama-sama-ponsel-dual-camera-kualitas-video-belum-tentu-setara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke