"Secara teknis filmnya dilakukan dengan baik, jadi pembuatnya punya skill. Selain itu dari estetika, filmnya memiliki nilai estetis yang tinggi. Tahun ini aku memang favoritnya film kita (Indonesia). Bukan karena dari Indonesia, tapi dari segi story telling-nya bagus sekali, topik yang mereka angkat juga sangat topical," kata Joko.
Sementara itu, Vice President Brand and Communications Telkomsel, Nirwan Lesmana, mengaku bangga dengan sineas muda Indonesia. Dibandingkan tahun lalu, Nirwan menilai film-film yang dilombakan di skala domestik jauh meningkat dari segi kuantitas dan kualitas.
Tak kurang dari 200 film pendek yang ikut lomba di Indonesia. Para juri disebut-sebut kebingungan menentukan perwakilan Tanah Air untuk unjuk gigi di Singapura, sebab karya-karya yang masuk digarap dengan serius.
"Sebelum lomba kami mengadakan workshop ke komunitas-komunitas film di universitas di daerah-daerah. Mungkin itu juga yang membuat kualitas film yang masuk tahun ini jauh meningkat," kata Nirwan.
Sebagai penyedia jaringan, kata Nirwan, Telkomsel ingin berperan lebih jauh untuk menstimulasi munculnya konten-konten mobile yang berkualitas. Salah satunya dengan mendorong para video creator untuk membuat karya yang menghibur sekaligus mendidik masyarakat lewat lomba semacam "5-Min Video Challenge".
Menang di Singapura, Film Pendek Indonesia Dibuat Cuma 2 Minggu
Sutradara Indonesia yang menjadi juri di ajang regional, Joko Anwar, mengatakan sejak awal percaya diri dengan Chick-Chick dan Sowan. Menurut dia, dua hal utama yang diperhatikan ketika melihat film bagus adalah segi teknis dan estetika.
"Secara teknis filmnya dilakukan dengan baik, jadi pembuatnya punya skill. Selain itu dari estetika, filmnya memiliki nilai estetis yang tinggi. Tahun ini aku memang favoritnya film kita (Indonesia). Bukan karena dari Indonesia, tapi dari segi story telling-nya bagus sekali, topik yang mereka angkat juga sangat topical," kata Joko.
Sementara itu, Vice President Brand and Communications Telkomsel, Nirwan Lesmana, mengaku bangga dengan sineas muda Indonesia. Dibandingkan tahun lalu, Nirwan menilai film-film yang dilombakan di skala domestik jauh meningkat dari segi kuantitas dan kualitas.
Tak kurang dari 200 film pendek yang ikut lomba di Indonesia. Para juri disebut-sebut kebingungan menentukan perwakilan Tanah Air untuk unjuk gigi di Singapura, sebab karya-karya yang masuk digarap dengan serius.
"Sebelum lomba kami mengadakan workshop ke komunitas-komunitas film di universitas di daerah-daerah. Mungkin itu juga yang membuat kualitas film yang masuk tahun ini jauh meningkat," kata Nirwan.
Sebagai penyedia jaringan, kata Nirwan, Telkomsel ingin berperan lebih jauh untuk menstimulasi munculnya konten-konten mobile yang berkualitas. Salah satunya dengan mendorong para video creator untuk membuat karya yang menghibur sekaligus mendidik masyarakat lewat lomba semacam "5-Min Video Challenge".
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan