Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ditemukan, Kelemahan Fatal yang Ada di Chip Intel Sejak 1995

Disebut sebagai “Meltdown” dan “Spectre”, dua celah keamanan itu dapat membocorkan data yang tersimpan di dalam kernel, program inti di sistem operasi yang menjembatani antara software dengan perangkat keras (prosesor).

Kernel menyimpan data aplikasi yang berjalan dalam memori khusus, terpisah dari proses lain dan dilindungi oleh mekanisme proteksi.

Meltdown dan Spectre bisa digunakan untuk menembus pengamanan ini dan mencuri informasi di dalam kernel, misalnya data dari aplikasi password manager, browser, e-mail, hingga foto dan dokumen.

“Seorang penyerang bisa saja mengambil data apa pun dari sistem,” tulis Daliel Gruss, salah satu peneliti kemananan yang menemukan bug Meltdown, dalam sebuah e-mail kepada ZD Net, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Kamis (4/1/2018).

Karena sifatnya yang melibatkan kernel dan cara interaksi antara perangkat keras dan sistem operasi, Meltdown dan Spectre tak pandang bulu. Perangkat-perangkat berprosesor Intel, baik yang menjalankan Windows, Mac OS, atau Linux, ikut terdampak.

Sejak 1995

Meltdown dan Spectre memiliki cara kerja berbeda dalam membobol kernel. Meltdown mematikan mekanisme yang mencegah aplikasi umum mengakses kernel. Akibatnya, aplikasi pun bisa membaca memori sistem.

Menurut tim peneliti penemu kedua bug, Meltdown berdampak pada semua prosesor Intel yang menerapkan eksekusi out-of-order. Berarti, tiap prosesor Intel yang dibikin sejak 1995 mengidap celah keamanan ini, kecuali Itanium dan Atom sebelum 2013.

Belum jelas apakah prosesor bikinan AMD dan ARM ikut terimbas oleh Meltdown atau tidak.

Berbeda dari Meltdown, Spectre “menipu” aplikasi sehingga isi memori dalam prosesnya bisa diakses oleh aplikasi lain. Spectre memanfaatkan Speculative Execution yang selama ini banyak dipakai prosesor-prosesor untuk mempercepat performa.

Berbeda dari Meltdown yang agaknya spesifik untuk prosesor Intel, menurut tim peneliti, Spectre berimbas pada prosesor bikinan Intel, AMD, dan ARM.

Jenis perangkat yang terjangkit bug Spectre pun bukan hanya komputer, tapi juga ponsel dan perangkat apa pun yang punya prosesor di dalamnya.

Diperbaiki, malah jadi lambat

Khusus untuk Meltdown, celah keamanan yang ada bisa diperbaiki dengan memperkuat sekuriti kernel dengan memisahkan memorinya secara keseluruhan dari proses lain (Kernel Page Table Isolation, KPTI).

Masalahnya, KPTI menambah panjang proses interaksi antara software dengan hardware, sehingga komputer akan berjalan lebih pelan dari sebelumnya.

Perbaikan Meltdown diestimasi bisa mengurangi kinerja sistem Windows berbasis prosesor Intel antara 5 hingga 30 persen, sebagaimana diungkapkan oleh The Register yang menelaah soal ini.

Akan halnya Spectre, perbaikannya jauh lebih rumit karena menyangkut sebuah mekanisme (speculative execution) yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari prosesor modern.

Prosesor di masa depan bakal didesain ulang agar tak lagi terdampak oleh bug Spectre. Namun, untuk prosesor-prosesor yang sudah ada dan kadung digunakan di miliaran perangkat, hanya sedikit yang bisa dilakukan selain menyalurkan perbaikan sementara.

“Karena tak mudah untuk diperbaiki, (Spectre) bakal menghantui kita beberapa lama,” tulis tim peneliti.

Penjelasan lebih lanjut, berikut paper penelitian tentang Meltdown dan Spectre, dapat ditemukan di laman web khusus di tautan ini.

https://tekno.kompas.com/read/2018/01/04/13480077/ditemukan-kelemahan-fatal-yang-ada-di-chip-intel-sejak-1995

Terkini Lainnya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Internet
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

"Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke