Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BlackBerry Pertama Dirilis 18 Tahun Lalu, Bukan Smartphone

Penyematan nama BlackBerry sendiri oleh perusahaan asal Kanada itu diberikan lantaran susunan tombol-tombol pada perangkat tersebut sangat mirip dengan buah rubus, atau blackberry.

Perangkat pertama RIM diberi nama BlackBerry 850, dikenalkan lewat sebuah acara di Munchen, Jerman.

Namun handset yang dirilis oleh RIM bukanlah ponsel pintar (smartphone) seperti yang dikenal saat ini, melainkan sebuah pager yang dapat berkomunikasi dua arah, layaknya mengirim pesan SMS, seperti dikutip KompasTekno dari Tech History, Jumat (19/1/2018).

BlackBerry 850 bisa dibilang sebagai perangkat pager yang inovatif. Sebab, kebanyakan pager yang beredar saat itu hanya bisa digunakan untuk menerima pesan, tanpa bisa mengirim balik.

Kiprah bisnis BlackBerry

Hal tersebut baru permulaan. Siapa sangka, tiga tahun kemudian BlackBerry mulai mendapatkan tempatnya. Pada 2002, BlackBerry merilis handset pertamanya yang mendukung jaringan GSM dan GPRS, BlackBerry 5810.

Saat itu, handset yang masih memiliki layar monokrom ini ditujukan untuk segmen korporasi, sekaligus menandai cikal bakal ponsel pintar.

Dua tahun kemudian, yakni 2004, pijakan BlackBerry semakin mantap dengan ditambahkannya aplikasi kirim pesan tanpa pulsa, BlackBerry Mesengger (BBM). Aplikasi ini hadir secara eksklusif pada ponsel tersebut, menjadi BlackBerry makin diminati.

Sukses besar diraih ketika RIM melahirkan BlackBerry seri Curve, Pearl, hingga Bold untuk segmen konsumen menengah ke atas.

Dengan OS buatan sendiri, BlackBerry menjadi salah satu ponsel semi komputer pertama. Tak hanya itu, kepemilikan ponsel jenis ini bahkan juga dikaitkan dengan prestige yang tinggi.

Di segmen korporasi, BlackBerry mendapat kerja sama eksklusif dengan berbagai perusahaan multinasional yang membekali karyawannya dengan ponsel BlackBerry, lengkap dengan layanan BlackBerry Internet Service (BIS).

Dua tahun kemudian, pijaran keberuntungan BlackBerry mulai meredup lantaran beberapa alasan. Mulai dari OS yang kurang kompatibel sehingga menyebabkan perangkat sering hang dan panas, spesifikasi yang monoton, dan harga yang tinggi.

Di samping itu, keberadaan BBM yang menjadi kartu As bagi Blackberry, mulai tergeser oleh munculnya aplikasi chatting berbasis internet yang dinilai lebih baik dibanding BBM, seperti WhatsApp dan Line.

Hal ini kemudian diperparah dengan munculnya produsen ponsel baru, seperti Apple dan Android yang menawarkan layanan serupa dengan harga yang lebih murah.

Imbasnya, harga saham BlackBerry anjlok. Alhasil, perusahaan harus mengeluarkan energi lebih untuk bertahan hingga saat ini. Untuk dapat bertahan dari situasi sulit, BlackBerry dikabarkan mem-PHK 4.500 karyawannya di seluruh dunia.

BlackBerry saat ini bahkan harus mengambil sejumlah langkah yang tak terduga. Mulai dari beralih sistem operasi, BlackBerry OS menjadi Android, hingga melepaskan eksklusifitas BBM, sehingga dapat digunakan di perangkat iOS dan Android.

Meski tak lagi jadi produk sejuta umat, handset BlackBerry masih mendapat tempat di hati sejumlah masyarakat. Hal ini terbukti dari produk terbarunya, BlackBerry Motion yang banyak dibicarakan oleh penggunanya.

Di Indonesia sendiri, BlackBerry mulai ngetren pada kisaran 2004. Secara perlahan, BlackBerry mulai menguasai pangsa pasar ponsel di Indonesia, menggantikan Nokia.

Kiprah BlackBerry, mulai menurun per 2010. Secara perlahan, popularitas ponsel ini digantikan oleh smartphone lainnya, seperti Android dan Apple.

https://tekno.kompas.com/read/2018/01/19/19070027/blackberry-pertama-dirilis-18-tahun-lalu-bukan-smartphone

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke