Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Situs Porno Jadi Persembunyian Malware Penambang Bitcoin

Sebelumnya, malware penambang cryptocurrency diketahui bekerja dengan cara menyusup ke perangkat, melalui sejumlah aplikasi palsu.

Berdasarkan data 360NetLab, dari 658 situs yang paling sering dikunjungi dan memuat malware penambang cryptocurrency, 49 persennya merupakan situs berisi konten-konten dewasa (mengandung pornografi).  

Dikutip KompasTekno dari Digital Trend, Senin (12/2/2018), jenis tool penambang cryptocurrency yang banyak ditemukan adalah Coinhive, angkanya tercatat hingga 57 persen. Sedangkan sisanya diisi oleh tool Jsecoin, Webmine, dan Cryptoloot.

Sama seperti modus sebelumnya, tool program ini terunduh secara otomatis ketika pengguna mengunjungi situs tertentu. Ketika sudah diunduh, program ini akan memanfaatkan perangkat pengguna untuk menambang mata uang kripto. Alhasil, kinerja komputer saat sedang online pun menurun.

Ditinjau dari segi hukum, menyusupnya program penambang cryptocurrency dalam sejumlah situs porno bukanlah perbuatan ilegal. Sebab sejumlah situs mengklaim bahwa penambang mata uang kripto mendanai laman mereka dengan berlangganan iklan. Sedangkan mesin penambang merupakan bagian dari program iklan tersebut.

Pemilik situs juga menambahkan bahwa untuk mengunduh program penambang mata uang, dibutuhkan izin dari pemilik perangkat. Jika pengunjung bisa masuk ke situs, berarti mereka telah mengizinkannya.

Dengan demikian, hal itu tidaklah dikategorikan sebagai malware yang melanggar hukum.

Kasus malware berupa program penambang mata uang kripto mulai muncul sejak September 2017 lalu. Angka tersebut mengalami lonjakan pada Januari 2017. Meski begitu, gangguan ini masih bisa ditangani dengan bantuan antivirus yang selalu diperbarui.

https://tekno.kompas.com/read/2018/02/12/15110047/situs-porno-jadi-persembunyian-malware-penambang-bitcoin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke