Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Uber Dikabarkan Sepakat Jual Bisnis Asia Tenggara ke Grab

Sumber tersebut mengatakan, Uber masih akan menggenggam saham sekitar 25 hingga 30 persen atas bisnisnya di Asia Tenggara, pasca pindah tangan ke Grab.

Konsolidasi antara Uber dan Grab dimediasi SoftBank Group, yakni penanam modal di kedua perusahaan. Ini bukan kali pertama Uber menjual bisnisnya ke pemain lokal.

Sebelumnya Uber telah menyerahkan bisnisnya di China, ke Didi Chuxing pada 2016 lalu. Setelah itu, bisnis di Rusia pun dialihkan ke Yandex pada 2017.

Persentase saham yang dipertahankan Uber berbeda-beda. Dengan Didi Chuxing 17,5 persen, sementara dengan Yandex lebih besar, yakni 37 persen, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (26/3/2018), dari Bloomberg.

Sejak di bawah kepemimpinan CEO Dara Khosrowshahi, fokus Uber memang lebih mengarah ke peningkatan profit dan stabilitas perusahaan. Pasalnya, laporan terakhir menyebut kerugian Uber melonjak 61 persen sepanjang 2017, menjadi 4,5 miliar dollar AS atau setara Rp 60 triliun.

Hal ini tak lepas dari reputasi buruk Uber, menyusul bertubi-tubi peristiwa ketika masih dinakhodai Travis Kalanick. Jika terus begini, rencana Uber untuk IPO dan mengumpulkan lebih banyak dana segar diprediksi bakal tertunda.

Kemitraan dengan pemain lokal menjadi strategi untuk menghimpun duit dan menutup kerugian. Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari Uber maupun Grab, kita tunggu saja.

https://tekno.kompas.com/read/2018/03/26/07414337/uber-dikabarkan-sepakat-jual-bisnis-asia-tenggara-ke-grab

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke