Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perbedaan Fitur Slow-Motion Galaxy S9 dan Smartphone "Slow-mo" Lain

Sebut saja, iPhone X, Sony XZ Premium, atau yang banyak dibicarakan saat ini, duo Samsung Galaxy S9 dan Galaxy S9 Plus, yang menjadi salah satu fitur andalannya. Samsung pun sedang gencar-gencarnya mempromosikan slow-mo sebagai andalan utama duo Galaxy S9.

Galaxy S9 dan S9+ mampu merekam hingga 960 FPS di resolusi HD 720p, fitur yang disebut Samsung sebagai “super slow-motion" ini menghadirkan gerakan obyek yang 32 kali lebih pelan dibandingkan perekaman video normal.

Lalu, apa yang membuat fitur slow-motion Samsung Galaxy S9 berbeda dengan flagship lain?

Menurut vlogger sekaligus pengulas teknologi, Putu Reza, salah satu keunggulan fitur slow-motion di Samsung Galaxy S9 dan Galaxy S9 Plus, adalah hasil video yang lebih bersih.

Hasil tersebut didapatkan dari frame rates 960 FPS, yang bisa lebih banyak menangkap gambar dalam satu detik.

Video standar biasanya hanya mencakup 24 hingga 60 FPS, itu artinya ada 24 hingga 60 gambar yang tertangkap dalam satu detik, sehingga mempengaruhi banyaknya cahaya yang masuk.

"Jadi dalam satu detik, dia (Galaxy S9 dan S9+), menangkap 960 gambar. Itu banyak sekali, makanya dia bisa bikin 0,2 detik jadi 6 detik lebih panjang", jelas Putu Reza, ketika ditemui KompasTekno di sela-sela acara Media Workshop: Optimizing Galaxy S9 and S9 Plus for Epic Content, yang digelar di Lombok, Selasa (3/4/2018).

Pembeda lainnya, antara fitur slow-motion Galaxy S9 dan flagship lain, terdapat di opsi super-slow motion dan slow-motion. Super slow-motion, memungkinkan fotografer untuk melakukan multi-take atau pengambilan gambar slow-motion berulang-ulang saat sedang merekam.

"Multi-take itu berat karena harus record video dulu baru kita pilih momen yang mau di slow-motion", tutur Putu Reza.

Ia menambahkan opsi super-slow motion sangat memudahkan pengambilan gambar karena tak harus mengulang proses perekaman.

Sementara untuk slow-motion di smartphone flagship lain, terutama Android, Putu Reza menambahkan, masih belum optimal.

Salah satunya, Sony XZ Premium yang juga bisa merekam video 960 FPS beresolusi 720p tetapi slow-mo yang dihasilkan masih banyak ditemukan noise. Menurut Putu, hal itu bisa disebabkan oleh image processing yang belum optimal.

Sedangkan pada iPhone X, Putu menyebut ponsel Apple terbaru itu belum bisa menghadirkan super-slow motion layaknya Galaxy S9 dan Galaxy S9+, yaitu 960 FPS.

iPhone X hanya bisa merekam video slow-mo maksimal 240 FPS dengan kualitas Full HD (1080p). Galaxy S9 pun bisa merekam video slow-mo berkualitas yang sama.

"Menurutku, sebenarnya slow-motion gak gampang, dengan Samsung hadirkan ini (fitur slow-motion) dijadiin gampang", ujar David, dalam kesempatan sama di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kehadiran fitur ini di perangkat mobile pun dinilai lebih efisien. Lebih lanjut, David menjelaskan jika sebelumnya, untuk menghasilkan video slow-motion lebih rumit, karena harus menggunakan perangkat laptop, aplikasi khusus, dan sebagainya.

Smartphone pun bentuknya lebih ringkas dan sepanjang waktu selalu dibawa oleh sang empunya. Walhasil, menurut David, smartphone selalu siap apabila tiba-tiba muncul momen yang menarik.

Aspek kepraktisan inilah yang membuat smartphone memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan kamera digital untuk keperluan merekam video maupun memotret.

Rahasia slow-mo Galaxy S9

Kemampuan slow-mo di Galaxy S9 tak datang begitu saja. Di baliknya, Samsung menerapkan teknologi sensor kamera khusus yang mampu menangani sejumlah besar data dari perekaman 960 frame per detik.

Menurut Putu, hasil epik dari fitur slow-motion Galaxy S9 dan S9 Plus, adalah hasil kolaborasi dari pengolahan software dan hardware nan garang, yang terinstalasi di duo Galaxy S9.

"Hardware Samsung yang baru, Exynos 9810, memang bagus. Karena dia bisa merekam, dan bisa me-render dengan cepat. Padahal itu seharusnya tugas yang berat", imbuh dia.

Sensor kamera milik Galaxy S9 dan Galaxy S9 Plus ini terdiri dari tiga lapisan. Lapisan pertama memuat sensor gambar CMOS itu sendiri.

Lapisan kedua berisi sirkuit readout yang sanggup membaca data tangkapan sensor CMOS dengan kecepatan tinggi, lalu di lapisan ketiga ada chip memori DRAM yang berfungsi sebagai penampung data (buffer) video super slow motion.

Tak hanya video super slow-motion, modul kamera Galaxy S9 Plus disebutkan memiliki buffer memori yang juga berfungsi menampung data untuk fungsi multi-frame noise reduction yang mengurangi tingkat noise saat pemotretan dalam kondisi kurang cahaya.

Simak kebolehan Galaxy S9 merekam video slow-motion berikut fitur-fitur andalan lainnya dalam tayangan di tautan berikut.

https://tekno.kompas.com/read/2018/04/04/09252277/perbedaan-fitur-slow-motion-galaxy-s9-dan-smartphone-slow-mo-lain

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke