Di balik Duplex terdapat serangkaian teknologi yang digunakan, agar program bisa mengerti bahasa dalam percakapan sehari-hari yang bersifat lebih acak, lebih cepat diucapkan, dan lebih tergantung konteks, dibandingkan pembicaraan dengan komputer dalam bahasa yang disederhanakan.
Google menerapkan Recurrent Neural Network (RNN) yagn dibangun dengan framework TensorFlow Extended. Automatic Speech Recognition dipakai untuk memahami kata-kata yang diucapkan lawan bicara.
Lalu, engine text to speech dipakai untuk mengontrol intonasi suara. Ada juga penambahan gumaman dan jeda antar kata, agar suara terdengar lebih natural, seperti manusia sungguhan saat berbicara.
Sayang, untuk saat ini Duplex masih belum siap. “Kami masih terus mengembangkan teknologi ini,” ujar CEO Google, Sundar Pichai, ketika berbicara di panggung acara Google I/O, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Mobile Syrup, Jumat (11/5/2018).
Duplex rencananya bakal diterapkan untuk pengguna umum dan bisnis. Untuk kalangan bisnis, ia bisa dipakai sebagai customer service, misalnya dalam menangani booking.
Pengguna umum bisa memanfaakannya untuk mempermudah berbagai macam hal, misalnya dengan menyuruh Google Assistant untuk melakukan booking tadi, tanpa harus menelepon sendiri.
Google berencana menguji Duplex dengan Google Assistant pada pertengahan tahun ini. Masih belum ada jadwal untuk kehadiran resminya nanti.
Google Duplex, AI Serupa Manusia dalam Percakapan
Senatural mungkin
Di balik Duplex terdapat serangkaian teknologi yang digunakan, agar program bisa mengerti bahasa dalam percakapan sehari-hari yang bersifat lebih acak, lebih cepat diucapkan, dan lebih tergantung konteks, dibandingkan pembicaraan dengan komputer dalam bahasa yang disederhanakan.
Google menerapkan Recurrent Neural Network (RNN) yagn dibangun dengan framework TensorFlow Extended. Automatic Speech Recognition dipakai untuk memahami kata-kata yang diucapkan lawan bicara.
Lalu, engine text to speech dipakai untuk mengontrol intonasi suara. Ada juga penambahan gumaman dan jeda antar kata, agar suara terdengar lebih natural, seperti manusia sungguhan saat berbicara.
Sayang, untuk saat ini Duplex masih belum siap. “Kami masih terus mengembangkan teknologi ini,” ujar CEO Google, Sundar Pichai, ketika berbicara di panggung acara Google I/O, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Mobile Syrup, Jumat (11/5/2018).
Duplex rencananya bakal diterapkan untuk pengguna umum dan bisnis. Untuk kalangan bisnis, ia bisa dipakai sebagai customer service, misalnya dalam menangani booking.
Pengguna umum bisa memanfaakannya untuk mempermudah berbagai macam hal, misalnya dengan menyuruh Google Assistant untuk melakukan booking tadi, tanpa harus menelepon sendiri.
Google berencana menguji Duplex dengan Google Assistant pada pertengahan tahun ini. Masih belum ada jadwal untuk kehadiran resminya nanti.