Uji Layanan Internet 5 Operator dari Jakarta ke Cirebon

Fungsi gadget sangat tergantung dengan sambungan internet. Sebab itu, sebelum keramaian arus mudik mencapai puncaknya, operator seluler biasanya memperkuat jaringan di jalur-jalur yang umum dipadati pemudik.

Salah satu yang populer dalam hal ini adalah jalur mudik via Pantai Utara Pulau Jawa, khususnya dengan disiapkannya ruas tol baru untuk menghubungkan Jakarta dengan Surabaya di Jawa Timur, dengan melewati kota-kota besar lain.

Nah, menjelang musim mudik tahun ini, KompasTekno menyusuri wilayah utara pantai Jawa untuk mengukur kualitas jaringan internet lima operator seluler, yakni Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, Hutchinson Tri, dan Smartfren di jalur tersebut.

Kami melakukan pengujian, pada Minggu (27/5/2018), dengan cara melakukan berbagai jenis aktivitas yang umum dilakukan pemudik dalam perjalanan, seperti streaming video (YouTube, 720p) dan musik (Spotify, kualitas high), browsing (Chrome), dan bermain game online.

Software benchmark nPerf dan Speedtest digunakan untuk mengukur kecepatan akses internet di sejumlah titik sepanjang perjalanan.

Untuk etape pertama, kami memacu kendaraan dari Jakarta ke arah Cirebon via tol Cikampek dan Cipali. Pengujian dilakukan secara berbarengan untuk semua operator.

Telkomsel dan Smartfren berjaya

Telkomsel menjadi satu-satunya operator yang bisa mencapai kecepatan download rata-rata lebih dari 50 Mbps, yakni di sekitar rest area KM 167 Cipali, berdasarkan pengukuran nPerf.

Berdasarkan pengujian, jaringan internet Telkomsel hampir tidak mengalami masalah sama sekali, kecuali sejenak buffering YouTube di sekitar KM 130 Cipali dan kinerja browsing yang sedikit melambat di rest area KM 84 Cipali.

Internet Smartfren pun nyaris sepenuhnya mulus, walau kecepatan rata-rata tertingginya tidak sementereng Telkomsel, yakni kisaran 17 Mbps di sekitar KM 44 dan rest area KM 57 Cikampek. Hanya ada masalah kehilangan sinyal selama beberapa KM selepas rest area KM 84 Cipali.

XL, Tri, dan Indosat "naik-turun"

XL Axiata menunjukkan kualitas internet yang cukup baik, meski kecepatan download rata-ratanya kebanyakan waktu berada di kisaran 5 Mbps. Raihan tertinggi berada di kisaran 14 Mbps yang dicapai pada awal-awal perjalanan, hingga KM 44 Cikampek.

Kinerja browsing XL sempat menurun hingga sulit membuka situs saat KompasTekno berada di rest area KM 84 Cipali. Masalah bertambah buruk di kisaran KM 134 Cipali saat ponsel tidak bisa bersambung ke server nPerf, sementara YouTube tak kunjung selesai buffering. Setelah itu, kondisinya berangsur membaik.

Hutchinson Tri mencatat hasil yang kurang menggembirakan. Kecepatan download operator seluler ini bertahan di bawah kisaran 10 Mbps, paling banter 7 Mbps di sekitar KM 44 Cikampek dan rest area KM 84 Cipali. Selain itu, di kisaran KM 134 Cipali sempat terjadi internet mogok sama sekali sehingga semua aplikasi pengujian tidak bisa berjalan.

Indosat Ooredoo memulai etape dengan hasil cemerlang. Kecepatan downlink operator seluler ini bahkan bisa menembus 30 Mbps di sekitar KM 44 Cikampek. Namun setelah itu kinerjanya menurun. AplikasinPerf tak mau terkoneksi saat berada di rest area KM 57, sedangkan Spotify dan Chrome berjalan dengan tersendat-sendat.

Memasuki tol Cipali di KM 69, sinyal 4G Indosat menghilang dan ponsel beralih ke jaringan 3G HSPA+. Bersama itu pula koneksi internet mulai bermasalah. YouTube, Spotify, dan Chrome melambat signifikan. Di rest area KM 84 dan sekitar KM 134 Cipali, koneksi internet Indosat mogok, sehingga aplikasi pengujian tak bisa dipakai dan meninggalkan kekosongan di peta pengujian nPerf.

Perlu ditambahkan bahwa hasil pengujian KompasTekno di atas belum tentu mencerminkan hasil yang akan diraih ketika masuk musim mudik lebaran nanti. Ini karena trafik internet sepanjang jalur mudik pasti akan naik dan berujung pada meningkatnya beban jaringan operator seluler.

Ketika dihubungi KompasTekno, pekan lalu, kelima operator seluler menyatakan telah selesai menerapkan persiapan untuk mengantisipasi lonjakan traffic selama musim mudik lebaran 2018, termasuk dengan mengerahkan mobile BTS di titik-titik pusat keramaian. Penjelasan langkah-langkah mereka dapat dibaca di sini dan di tautan berikut ini.