Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kabel Serat Optik Ini Pernah Deteksi Gempa di Indonesia

Seperti seismometer, para peneliti mengklaim jika kabel internet juga memiliki sensitivitas terhadap guncangan di bawah tanah.

Penelitian yang dikepalai oleh Dr. Philippe Jousset dari pusat penelitian geosains Jerman (GFZ Helmholtz Centre Potsdam) ini, menggunakan kabel serat optik sepanjang 15 kilometer.

Kabel tersebut telah dipasang di antara dua pembangkit tenaga listrik geothermal di Islandia sejak 1994. Getaran laser yang diturunkan ke serat kabel tunggal, cukup untuk menentukan apakah terdapat gangguan di sepanjang bentangan kabel atau tidak.

Para peneliti melakukan perekaman aktivitas ketika tanah bergetar dan menyebabkan kabel renggang atau terkompresi. 

Merekam gempa Indonesia

Adapun beberapa aktivitas yang mereka rekam adalah trafik lokal, goncangan seismik, dan para pejalan kaki yang melintas. Kabel itu juga bisa menangkap sinyal dari kekuatan gempa besar yang pernah terjadi di Indonesia.

Namun Dr. Jousset tidak menerangkan lebih lanjut, gempa di Indonesia yang mana yang terbaca oleh teknologi yang dikembangkannya.

"Pada awalnya, kami tidak tahu apa yang bisa kami rekam. Tapi kami bisa mendeteksi gempa dari kejauhan," jelas Dr. Jousset, seperti KompasTekno kutip dari BBC, Kamis (5/7/2018).

Dr. Jousset sesumbar jika teknik yang ia ciptakan bersama timnya, hampir setara dengan seismometer. Sayangnya, teknik ini belum siap digunakan lebih luas lagi.

"Saat ini ada lebih banyak kemungkinan, jadi harganya akan turun. (Teknologi) ini bisa beroperasi dalam beberapa tahun. Tidak di semua tempat tapi di suatu tempat," ujarnya.

Mengaku optimis

Dr. Jousset dan tim mengaku telah menemukan perusahaan di Eropa yang sangat terbuka dengan gagasan pemanfaatan kabel optik sebagai pendeteksi gempa. Mereka pun merancang studi lanjutan dalam waktu dekat. Ia pun optimis tentang potensi teknologi ini untuk mengawasi aktivitas vulkanik dan kegempaan.

Teknik ini menambah daftar panjang penemuan alat pendeteksi gempa yang sebelumnya juga diuji cobakan dengan aplikasi di smartphone dan perangkat keras lain yang lebih terjangkau.

Biasanya, instalasi seismometer memakan biaya tak sedikit, sehingga hanya ditempatkan di beberapa lokasi tertentu. Seismometer bisa mengkaliberasi aktivitas kegempaan secara akurat karena memiliki sensivitas sangat tinggi.

Ahli geofisika dari Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), dr Elizabeth Cochran mengatakan jika kabel internet pendeteksi gempa ini bisa dimanfaatkan untuk sistem peringatan dini gempa.

Jaringan serupa telah digunakan di Jepang dan Meksiko, untuk memberi aba-aba pada warga ketika alat pendeteksi sudah menangkap sinyal gempa. Ia menjelaskan jika untuk mendeteksi sinyal gempa tidak diperlukan informasi yang sangat presisi.

"Kami hanya butuh tahu bahwa ada pergerakan tanah besar yang terjadi di sebuah wilayah tertentu," imbuhnya.

"Ada ribuan kilometer kabel berselang-seling di kota. Jadi, kita bisa memanfaatkan kabel itu dan mencari tahu bagaimana menginterpretasikan data secara akurat," jelasnya.

https://tekno.kompas.com/read/2018/07/05/19110047/kabel-serat-optik-ini-pernah-deteksi-gempa-di-indonesia

Terkini Lainnya

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Internet
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

"Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

Game
Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

e-Business
Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke