Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Xiaomi Beberkan Rencana Masuk ke Kandang iPhone

Kabar ini sebenarnya sudah beredar sebelumnya, namun kembali ditegaskan oleh Senior Vice President of Strategic Cooperation Xiaomi Wang Xiang, setelah pelepasan saham perdana Xiaomi di bursa efek Hongkong, Senin (9/7/2018).

"Banyak orang Amerika yang bertanya, apakah Xiaomi akan masuk kesana? Kami sangat senang dengan peluang itu," ungkap Wang.

Sayangnya, menurut Wang, Amerika dan Eropa memiliki spektrum frekuensi seluler yang berbeda dibanding negara-negara Asia. "Ada pita frekuensi yang beda. Jika mau menjual smartphone di sana, ada frekuensi yang beda. Ini lebih ke persoalan teknis," jelas Wang.

Meski sama-sama menggunakan teknologi GSM seperti 4G LTE, pita frekuensi yang digunakan operator seluler di masing-masing negara bisa berbeda. Di Indonesia, misalnya, operator seluler menggelar 4G LTE di frekuensi 900 MHz, 1.800 MHz, serta baru-baru ini 2.100 MHz dan 2.300 MHz.

Di AS, ada operator yang mengoperasikan 4G LTE di rentang frekuensi 700 MHz, 850 MHz, dan 1.700 MHz. Pita frekuensi yang dipakai untuk teknologi seluler sebelumnya seperti 3G dan 2G bisa jadi juga berbeda antar negara.

Vendor smartphone pun kadang harus menanamkan chip radio yang disesuaikan dengan standar frekuensi tertentu di beberapa negara. Jika tidak, maka si smartphone tak akan bisa tersambung ke jaringan operator seluler tertentu di negara itu.

Butuh waktu

Kendati mengaku ada kendala teknis, Wang berujar bahwa perusahaanya akan bekerja keras untuk menyesuaikan persyaratan di Amerika. Salah satu rencana yang ia beberkan adalah bermitra dengan beberapa kanal ritel online dan offline seperti Amazon dan Walmart.

"Butuh waktu untuk menambah sumber daya. Pastinya nanti akan ada negara-negara Eropa lain dan juga Amerika segera," jelas Wang.

Xiaomi telah mengklaim telah merambah 74 negara sebagai pasarnya. Pasar Asia menjadi yang paling mendominasi. Selain mengklaim menjadi nomor satu di China, Xiaomi juga menyebut berhasil merajai smartphone di India dan menjadi merek paling cepat pertumbuhannya di sana.

Negara Asia Tenggara lain juga menjadi pasar empuk, seperti Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Indonesia. Di Eropa, Xiaomi belakangan merambah pasar baru yakni Spanyol, Perancis dan Italia.

Akan halnya Amerika Serikat, sejak 2015 Xiaomi sebenarnya sudah mulai menjual produk di Negeri Paman Sam, tapi baru sebatas aksesori macam powerbank, gelang pintar, dan headphone, bukan ponsel.

Sebelumnya sempat dikabarkan bahwa Xiaomi bakal mulai menjual smartphone di AS menjelang akhir tahun ini atau awal 2019. Salah satu calon produk barunya, berupa smartphone high-end di bawah merek "Pocophone", telah diajukan ke otoritas telekomunikasi AS, FCC.

Menurut laporan firma riset pasar IDC utnuk kuartal pertama 2018, Xiaomi kini menduduki posisi keempat pabrikan smartphone terbesar di dunia. Apple (iPhone) masih duduk di urutan kedua setelah Samsung. Di Indonesia, juga menurut IDC, Xiaomi mulai masuk lima besar pada akhir 2017.


https://tekno.kompas.com/read/2018/07/10/09190097/xiaomi-beberkan-rencana-masuk-ke-kandang-iphone

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke