Facebook Akan Bangun "Data Center" Pertama Asia di Singapura

Dana investasi untuk mewujudkan pusat data tersebut ditaksir mencapai 1,4 miliar dollar Singapura (sekitar Rp 15 triliun) untuk biaya pembangunan gedung 11 lantai.

Kawasan Tanjong Kling sendiri juga menjadi lokasi The Singapore Data Center Park, di mana banyak perusahaan multinasional mengoperasikan pusat datanya di sana.

Raksasa teknologi yang bermarkas di Menlo Park, California ini mengatakan jika gedung yang akan dibangun akan sepenuhnya memanfaatkan energi terbarukan.

Facebook sesumbar akan menggunakan teknologi untuk meminimalisir konsumsi air dan listrik dengan sistem yang mereka sebut ‘StatePoint Liquid Cooling’.

Menurut Wakil Presiden Facebook, Thomas Furlong, pembangunan pusat data Facebook di Singapura diharapkan akan mulai berjalan pada tahun 2022. Lebih lanjut, ia mengungkapkan alasannya memilih Singapura.

Menurutnya, infrastruktur dan akses internet yang kuat, serta pekerja lokal yang mumpuni, dan komunitas mitra yang besar di Singapura menjadi alasan Facebook memilih negara yang dikenal banyak aturan ini.

Dilansir KompasTekno dari Techcrunch, Jumat (7/9/2018), pusat data Facebook di Singapura akan menyerap ratusan pekerja sekaligus mengukuhkan keberadaan Facebook di wilayah Asia.

Untuk kawasan Asia Pasifik, pengguna aktif bulanan Facebook tercatat mencapai 894 juta, di mana besaran tersebut adalah 40 persen dari total pengguna. Jumlah ini juga menjadi yang tertinggi dibanding wilayah lain.

Asia Pasifik menyumbang 2,3 miliar dollar AS terhadap bisnis Facebook pada kuartal terakhir.
Itu berarti wilayah ini menyumbang 18 persen dari total pendapatan Facebook.

Sebelum Facebook, bulan lalu Google juga mengungkapkan rencananya membangun pusat data di Singapura setelah mendirikannya di Taiwan.