Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Trending di YouTube Pasti Banyak Penonton?

"Tidak terlalu berpengaruh sebenarnya," jawab Robert ketika berbincang-bincang dengan YouTuber Caspar Lee soal seluk-beluk monetisasi YouTube.

Kyncl menambahkan, penonton sebuah konten justru digenjot dari kategori video rekomendasi. Dalam video, Lee sempat menunjukan pada Kyncl tentang linimasa trending YouTube yang kebanyakan bukan dicipatkan para kreator.

Berbeda dengan rekomendasi yang merujuk penonton ke video yang serupa dengan apa yang mereka lihat, tab trending di YouTube hanya memberi tahukan apa saja yang sedang banyak dibicarakan.

Misalnya ketika orang-orang ramai membicarakan film, musik, berita atau acara televisi baru, maka trending YouTube akan dijejali video yang membahas hal tersebut.

Sederhananya, Trending YouTube adalah pemantik untuk mengundang lebih banyak penonton datang ke platform, kemudian mengarahkan mereka ke video rekomendasi sesuai konten yang pertama dilihat. Trending dibuat untuk mencegah penonton agar tidak tersesat oleh banyaknya konten.

"Cara kami (YouTube) memikirkan tab trending dan alasan kami memilikinya adalah, kami bisa terus membawa banyak penonton ke YouTube untuk para kreator kami, agar mereka bisa terus membuat video mereka," jelas Kyncl.

Kepada Lee, Kyncl sesumbar jika saat ini YouTube memiliki 1,9 miliar penonton aktif tiap bulannya. Namun, jumlah tersebut dirasa masih sangat kecil dibanding total populasi dunia.

Lebih lanjut, trending tidak hanya merefleksikan apa yang sedang populer di YouTube saja, melainkan apa yang sedang dunia bicarakan.

"Jadi kita mengambil banyak sekali masukan dari berbagai tempat-termasuk dari luar YouTube-untuk memberikan pilihan," lanjutnya.

Tanda dollar berpengaruh?

Topik perbincangan juga membahas soal keluhan para YouTuber soal monetisasi yang semakin diperketat. Salah satunya Lee, yang mengeluhkan langsung kepada Kyncl jika penontonnya menjadi lebih sedikit ketika videonya terbatas untuk pengiklan atau ditandai "yellow dollar sign".

YouTube memang memberlakukan pengetatan tersebut dengan memberikan tanda "yellow dollar sign", di mana video yang berlabel ikon ini hanya bisa memperoleh uang secara terbatas dari beberapa pengiklan di YouTube.

Di sisi lain, video dengan label "green dollar sign", bebas memperoleh iklan, baik dari YouTube maupun YouTubeRed. Namun keluhan Lee, dibantah Kyncl dan menyebutnya hanya mitos belaka.

"Kami memisahkan keputusan monetisasi dari keputusan penonton. jika Anda membiarkan monetisasi memengaruhi penonton Anda, lambat laun, Anda akan mulai kehilangan penonton," lanjutnya.

Sebab itu, Kyncl membujuk para kreator yang videonya ditandai yellow dollar sign untuk lebih llihai menjangkau penonton sesuia pedoman komunitas yang berlaku.

"Apa yang sebenarnya kami inginkan adalah kreator menariknya (video yang ditandai) karena hal tersebut memberikan lebih banyak informasi kepada kami tentang video itu," papar Kyncl.

Dilansir KompasTekno dari The Verge, Sabtu (22/9/2018), Kyncl mengakui jika sistem YouTube tidaklah sempurna.

Ia mengatakan semakin banyak kreator yang memberikan umpan balik dengan menarik video yang ditandai yellow-dollar sign, maka semakin sedikit algoritma YouTube menerka positif palsu, di mana kesalah mungkin saja dianggap ada padahal tidak ada.

Perbincangan lengkap antara Kyncl dan Lee bisa disaksikan di video berikut. 

https://tekno.kompas.com/read/2018/09/22/11290027/video-trending-di-youtube-pasti-banyak-penonton-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke