Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Huawei dan Oppo Disebut Curangi Hasil "Benchmark"

Sebuah riset terbaru menunjukkan bahwa Huawei dan Oppo serta kedua brand turunannya yakni Honor dan Realme, ternyata "mengelabui" pengguna dengan hasil benchmark yang tak sesuai dengan performa sesungguhnya. Indikasi kecurangan ini terkuak dari hasil pengujian yang dilakukan oleh First Post.

Dalam penelitiannya, First Post menguji sebanyak 10 ponsel pintar dari berbagai brand dan model yang berbeda. Kesepuluh ponsel itu adalah Huawei P20 Pro, Honor 10, Nokia 7 Plus, OnePlus 6, Oppo Find X, Pocophone F1, Realme 1, Realme 2, Redmi Note 5 Pro dan Samsung Galaxy Note 9.

Metode pengujian yang dilakukan adalah dengan menggunakan dua aplikasi 3DMark. Yang pertama adalah 3DMark versi publik (bisa didapat melalui Play Store) yang kedua adalah 3DMark versi private (yang digunakan oleh para pengembang).

Kedua aplikasi 3DMark ini sebenarnya memiliki fungsi dan fitur yang sama persis. Hanya nama dan peruntukannya saja yang berbeda

Dari hasil tes tersebut terlihat bahwa Huawei, Honor, Realme dan Oppo terindikasi melakukan tindakan kecurangan. Dari hasil uji yang dilakukan lewat 3DMark versi private, angka benchmark yang didapat jauh lebih rendah dari 3DMark versi publik.

Dikutip KompasTekno dari First Post, Kamis (4/10/2018), Honor 10 menjadi ponsel dengan perbedaan hasil uji yang tertinggi. Dari hasil uji 3DMark Slingshot Extreme ES 3.1 versi publik ponsel ini mendapat nilai sebesar 2960,33 poin sedangkan pada versi private hanya mendapat hasil setengahnya yakni 1.540 poin.

Begitu pula dengan Huawei P20 Pro yang mendapat hasil pengujian mode publik sebesar 2966,33 poin sedangkan hasil mode private menunjukkan hanya berada pada angka 1681,33 poin. Artinya ada perbedaan sekitar 76 persen dari hasil uji perangkat ini.

Oppo dan Realme juga terindikasi melakukan perbuatan serupa. Ponsel flagship milik Oppo yakni Find X menunjukkan hasil benchmark sebesar 3344,33 poin untuk 3DMark versi private, terpaut cukup jauh dengan hasil uji versi publik yang menunjukkan angka 4575,67 poin.

Untuk Realme 1, hasil uji pada mode private ada pada angka 747,33 poin sedangkan ketika diuji pada mode publik hasilnya lebih tinggi yakni 1088,33. Sedangkan Realme 2 menunjukkan angka 279,33 poin pada mode private dan 449,33 poin pada hasil pengujian mode publik.

Dari data di atas, Oppo Find X disinyalir berhasil mencurangi hasil benchmark hingga 36,82 persen dan untuk Realme 1 hingga 45,63 persen. Sedangkan yang tertinggi terdapat di perangkat Realme 2 dengan peningkatan hingga 60,86 persen.

Suhu ponsel jadi kelewat panas

Selain perbedaan skor, turut ditemukan bahwa temperatur ponsel meningkat drastis ketika melakukan kecurangan damam benchmark. Hak ini terlihat dari hasil pengujian suhu yang menunjukkan adanya perbedaan suhu ketika diuji dengan 3DMark private dan 3DMark public.

Temperatur kelima jenis ponsel yang terindikasi melakukan kecurangan ini menjadi jauh lebih panas saat diuji lewat 3DMark versi publik. Bahkan perbedaan suhunya bisa mencapai hampir 10 derajat celsius. Suhu Honor 10 dan Find X menyentuh kisaran 60 derajat celsius, sementara temperatur baterai kedua perangkat melewati 50 derajat celsius.

Artinya, disinyalir memang ada mekanisme tertentu untuk meningkatkan performa yang akan dipicu ketika ponsel terkait menjalankan aplikasi 3D Mark versi publik. Mekanisme ini tidak berjalan ketika ponsel menjalankan 3D Mark versi private, mungkin karena namanya berbeda.

Perangkat yang mencurangi benchmark biasanya memang hanya akan meningkatan performa dengan menggenjot kecepatan prosesor di luar batas normal ketika mendeteksi aplikasi (benchmark) tertentu sedang dijalankan berdasarkan nama. Boleh jadi itulah sebabnya ada perbedaan suhu yang signifikan antara 3D Mark versi publik dan private.

Metode curang macam demikian sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh pabikan komputer dan smartphone sebelum-sebelumnya. Bukan kali ini saja ada yang ditengarai melakukan kecurangan. Sebab, meskipun belum tentu mewakili kinerja sehari-hari, skor di aplikasi benchmark sering jadi acuan performa sebuah perangkat.

Masalahnya, peningkatan performa dengan kecurangan seperti di atas tidak konsisten karena hanya terjadi di aplikasi tertentu saja, sekaligus berpotensi mengganggu kenyamanan pengguna, bahkan juga bisa merusak perangkat karena suhu yang naik menjadi jauh di atas kewajaran.

Ponsel Realme 1 dan Realme 2 dalam pengujian First Post, misalnya, sempat menjadi tidak stabil karena kepanasan, lalu crash dan tidak bisa menyelesaikan benchmark. Ponsel yang gerah berlebihan juga menjadi terlalu panas untuk digenggam, sementara komponen-komponen seperti baterai dan lem perekat yang sensitif terhadap suhu tinggi dapat mengalami kerusakan.

https://tekno.kompas.com/read/2018/10/04/12190027/huawei-dan-oppo-disebut-curangi-hasil-benchmark-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke