Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bersiap Menyambut Era 5G di 2019

Kepastian tentang hadirnya penerus jaringan telekomunikasi 4G ini muncul dalam acara Snapdragon Tech Summit 2018 yang digelar oleh produsen semikonduktor Qualcomm di Maui, Hawaii, Amerika Serikat, 4-6 Desember 2018.

Pada hari pertama acara tersebut, President Qualcomm Incorporated Cristiano Amon mengatakan, Qualcomm beserta para produsen smartphone dan operator seluler di industri telekomunikasi bekerja sama membangun ekosistem 5G agar bisa dinikmati lebih cepat.

Jika dua tahun lalu muncul rencana bahwa 5G akan mulai diterapkan pada 2020, kini petanya berubah karena ternyata tahun depan bakal ada ponsel yang mendukung jalur telekomunikasi anyar tersebut.

Kemarin, Qualcomm memperkenalkan system on-chip (SoC) terbarunya untuk platform mobile, yakni Snapdragon 855 yang bakal mendukung konektivitas 5G lewat tambahan modem Snapdragon X50.

Sementara itu, sejumlah produsen ponsel juga tengah bersiap menghadirkan smartphone berkemampuan 5G.

Samsung, misalnya, berancang-ancang meluncurkan ponsel 5G pada semester pertama 2019. Samsung tidak menyebutkan nama ponsel tersebut, namun perangkat ini disinyalir merupakan smartphone flagship seri Galaxy S berikutnya, yakni Galaxy S10.

Vendor ponsel lainnya juga sedang menyiapkan perangkat serupa, antara lain Google, Motorola, OnePlus, Asus, LG, Xiaomi, Oppo, dan Vivo. Adapun Apple diperkirakan akan terjun menelurkan ponsel 5G pada 2020.

Jaringan 5G akan hadir di Amerika utara, Eropa, Australia, dan Asia. Khusus di Asia, sejumlah operator seluler di tiga negara, yakni China, Jepang, dan Korea Selatan, mulai menyiapkan penggunaan 5G setidaknya mulai akhir 2019.

Keunggulan 5G

Sebagai teknologi baru, 5G menjanjikan koneksi lebih cepat dari generasi sebelumnya. Para pengembangnya yakin bahwa 5G dapat menghadirkan kecepatan internet hingga "multigigabit", melebihi jaringan LTE yang diklaim menangani transfer data hingga 2 Gbps.

Hal lain yang dianggap menarik dari 5G adalah jeda pengiriman data atau latency yang lebih rendah.

Jaringan ini diklaim dapat menghasilkan latency di bawah 10 milidetik sehingga akan sangat membantu pemrosesan data secara real time, misalnya untuk aplikasi perangkat Internet of Things (IoT) dan kendaraan swakemudi. 

Jaringan 5G juga dinilai akan menguntungkan operator karena jumlah pelanggan yang dapat dilayani pada satu jaringan komunikasi akan lebih banyak dibanding jika menggunakan 4G ataupun 3G.

Artinya, biaya operasional menyediakan 5G akan lebih rendah sehingga diharapkan harga layanannya pun akan lebih murah. Teknologi 5G yang dibuat oleh Qualcomm nantinya dapat berjalan beriringan dengan 4G.

https://tekno.kompas.com/read/2018/12/06/08390017/bersiap-menyambut-era-5g-di-2019

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke