Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tri Indonesia Konfirmasi Suntikan Dana Segar Rp 47 Triliun

Suntikan dana yang diterima sebesar Rp 47 triliun dengan skema pembelian saham baru yang diterbitkan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri).

"Bener, jadi udah dikonfirmasi sudah ada aktanya juga, sudah dilaporkan ke pemerintah juga. Mau digimanain (modalnya) kita masih godok," jelas Chief Commercial Officer Tri Indonesia Dolly Susanto saat ditemui KompasTekno di daerah Jakarta, Selasa (8/5/2019).

Meski belum diketahui bagaimana pembagian anggaran dari modal tersebut, Dolly mengatakan bahwa Tri Indonesia akan fokus ke ekspansi jaringan. 

"Ya, buat bangun jaringan, optimalisasi, kita juga akan investasi di customer experience. Jadi hi-tech banget deh, kita bisa tau konsumer kita," terang Dolly.

"Tapi secara kapital itu bukan cuma untuk tahun-tahun ini saja, tapi juga tahun-tahun kedepan," imbuhnya

Dolly juga tidak membeberkan bagaimana skema pembagian saham yang baru, setelah pembelian saham oleh PT Tiga Telekomunikasi ini. Ia mengatakan, suntikan dana ini menjadi bukti apresiasi dari investor terhadap performa Tri di Indonesia.

"Bagi tim Tri Indonesia, kami menyambut positif karena membuktikan para pemegang saham itu benar-benar positif dan investasi ke Tri," lanjut dia.

Dolly menyebut performa Tri tahun lalu cukup gemilang dengan pertumbuhan pendapatan dua digit, tepatnya sebesar 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 14 triliun). Boy Thohir sendiri mulai masuk ke Tri Indonesia pada tahun 2013.

Saat itu, konsorsium Boy dan Patrick Waluyo (Northstar Pacific Indonesia) mengakuisisi sebagian saham dari PT Hutchison CP Telecommunications (HCPT) di bawah bendera Hutchison Whampoa dan Charoen Pokphand Group.

Paska akuisisi tahun 2013, Hutchison Wampoa hanya menguasai 65 persen saham Hutchison CP, sisanya milik konsorsium Boy dan Patrick.

https://tekno.kompas.com/read/2019/05/08/13020077/tri-indonesia-konfirmasi-suntikan-dana-segar-rp-47-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke