Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tri Mulai Matikan Jaringan 2G di Indonesia

Chief Commercial Officer Tri Indonesia Dolly Susanto mengatakan, saat ini, jumlah pengguna jaringan 2G Tri disebut hanya sebesar lima persen.

"Sudah ada (yang dimatikan jaringan 2G). Karena sudah tidak ada pelanggannya lagi," jelas Dolly, saat ditemui awak media di Jakarta, Selasa (7/5/2019).

Sayangnya, Dolly tidak merinci titik-titik 2G mana saja yang telah dinon-aktifkan. Ia hanya mengatakan, sebagian besar titik 2G yang telah dinon-aktifkan berada di kota-kota besar seperti Jakarta.

"Saya enggak hafal. Enggak banyak, sih. Kurang lebih tiga persen (dari total base tranceiver station jaringan 2G). Secara fisikal tetap ada ya fitur 2G-nya hanya kita mematikannya menggunakan software," aku Dolly.

Setelah jaringan 2G dinon-aktifkan, mantan pengguna jaringan 2G Tri masih bisa menggunakan operator seluler tersebut. Hanya saja mereka harus beralih ke jaringan 3G atau 4G.

"(Meski sudah) dimatikan, pelanggan tetap bisa pakai Tri. Cuma enggak bisa pakai 2G. Tapi buat apa 2G, sekarang kan orang beralih ke 3G dan 4G kan? 2G itu kan teknologi jaman dulu," imbuh Dolly.

Dolly menyebut Tri memiliki 55.000 base tranceiver station (BTS) yang sudah beroperasi selama ini. Sebanyak 25.000 di antaranya mengoperasikan jaringan 4G, 40.000 BTS mengoperasikan jaringan 3G, dan hanya 15.000 yang beroperasi di jaringan 2G.

Dari total 38 juta pengguna Tri, Dolly mengklaim 75 persennya lebih banyak mengonsumsi jaringan 4G dan sekitar 20 persennya mengakses jaringan 3G.

Sebagian besar dari total pelanggan Tri diklaim berasal dari kalangan anak muda yang sudah mengadopsi smartphone dengan kebutuhan data yang lebih tinggi, seperti gaming dan streaming video.

"Pelanggan Tri (berasal dari) anak muda yang sangat aktif di smartphone dan yang benar adaptasi dengan teknologi baru," pungkas Dolly.

https://tekno.kompas.com/read/2019/05/08/14250087/tri-mulai-matikan-jaringan-2g-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke