Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kantor Pemerintah China Dilarang Pakai Komputer dan Software Asing

KOMPAS.com - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China terus memanas. Kini, giliran China yang melakukan "serangan balik".

Pasalnya, pemerintah China baru saja mengeluarkan perintah untuk mengganti seluruh komputer dan software (perangkat lunak) bikinan asing yang dipakai di kantor pemerintahan, termasuk lembaga publik di negara tersebut.

Alih-alih memakai produk bikinan perusahaan asing, seperti HP, Dell, Microsoft, dan sebagainya, kantor pemerintahan dan lembaga publik di China diwajibkan untuk menggunakan produk lokal.

Hal ini tak lain untuk menekan penggunaan produk asing di ranah pemerintahan, sekaligus mengurangi ketergantungan China terhadai produk non-lokal.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari TheGuardian, Kamis (12/12/2019), jumlah perangkat asing yang dipakai di institusi pemerintahan diperkirakan mencapai 20 hingga 30 juta unit.

Adapun penggantian hardware asing dengan lokal bakal dilakukan secara bertahap mulai tahun depan, dengan mekanisme penggantian 30 persen (dari jumlah keseluruhan perangkat asing) di 2020, 50 persen pada 2021, dan 20 persen di tahun 2022 mendatang.

Mencuatnya perintah ini semakin memperkeruh hubungan AS dengan China.

Sebelumnya, Huawei, yang notabene perusahaan yang berbasis di China, mendapat pemboikotan dari pemerintah AS karena dituduh menjadi ancaman keamanan nasional.

Huawei dituduh memata-matai AS dan memberikan data tersebut ke pemerintah China. Perusahaan yang dipimpin Ren Zhengfei ini pun tentu saja menyangkal tuduhan tersebut berulang kali.

Meski begitu, bantahan Huawei tak menghentikan pemerintah AS untuk menjatuhkan hukuman dengan memasukkannya dalam daftar perusahaan yang dilarang untuk beroperasi dan berhubungan dengan perusahaan asal Negeri Paman Sam.

https://tekno.kompas.com/read/2019/12/12/08140067/kantor-pemerintah-china-dilarang-pakai-komputer-dan-software-asing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke