Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Saran Gojek untuk Menghindari Penipuan

JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan pesan-antar online, baik makanan, pengantaran barang ataupun penjemputan kini seringkali dimanfaatkan sebagai alat penipuan bagi para oknum yang tak bertanggung jawab.

Tak hanya driver saja yang seringkali menjadi sasaran empuk penipu untuk menjalankan aksinya, namun pelanggan juga seringkali mendapati penipuan yang berasal dari 'driver gadungan.'

Penipuan ini menjadi salah satu ketakutan bagi para pelanggan pengguna aplikasi serta para driver. Hal ini seringkali juga menimbulkan stigma kurang baik terhadap perusahaan aplikasi terkait 'ketidakamanan' layanannya.

Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita mengatakan bahwa pihaknya akan terus memperbaiki keamanan aplikasinya dan melakukan inovasi untuk menangani hal tersebut.

Namun, lanjutnya, untuk menghindari kejadian penipuan itu tak terlepas dari kewaspadaan setiap driver serta pelanggan Gojek.

"Yang pasti untuk mempunyai pengalaman yang baik dalam bertransaksi dengan aplikasi-antar online perlu kewaspadaan, bila mencurigakan segeralah tutup telepon tersebut," tuturnya menjawab pertanyaan KompasTekno saat perluncuruan Kamis (16/1/2020).

Nila mengatakan penipuan order fiktif atau fraud seringkali dilakukan dengan metode social engineering dengan cara memanipulasi psikologis korban agar mudah dihasut dan tertipu.

Menurutnya, hal ini bukanlah hal yang baru dalam transaksi. Sebelum masifnya aplikasi online, penipuan tersebut seringkali terjadi dengan alibi 'mamah minta pulsa'.

Kini setelah masifnya aplikasi online, penipuan lebih sering dilakukan dengan menghubungi korban atau meretas aplikasi pengguna aplikasi.

karena itu, Nila memberikan tiga hal yang harus dilakukan oleh setiap orang untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan tersebut.

Pertama, Nila menganjurkan kepada para pelanggan untuk tidak pernah membagikan apa pun kepada siapa pun yang tidak ada hubungannya dengan transaksi. Terlebih informasi yang bersifat rahasia dan privasi. 

Seperti halnya OTP, PIN, dan termasuk tidak mempercayai oknum yang mengakui bahwa dirinya berasal dari pihak Gojek.

"Gojek tidak pernah meminta informasi-informasi rahasia, proses itu pun seharusnya tidak pernah kita lakukan melalui telepon. Gojek tidak pernah meminta informasi ke konsumen untuk melakukan transaksi apa pun di mana pun, kita tidak pernah meminta transfer ke Gopay," lanjutnya.

Kedua untuk driver, Nila menyarankan untuk menjaga informasi rahasia seperti nomor KTP, foto KTP, nomor rekening bank untuk tidak memberikan kepada siapa pun, karena sekali lagi pihak Gojek tidak pernah meminta itu. 

"(Terkait hal bisnis dengan driver) proses itu tidak pernah kami lakukan melalui telepon. Kami akan melakukan hal tersebut apabila benar-benar antar muka di kantor," tegasnya.

Kemudian saran ketiga yakni untuk semua orang, baik driver, pelanggan, dan pengguna aktif aplikasi harus terus waspada terkait fraud.

"Jadi kalau ada instruksi yang meragukan atau mencurigakan langsung di drop saja (tutup telepon), dan langsung telepon ke call center kita. di situ kita bisa langsung konfimrasi apakah ini akun driver atau tidak, kami ada datanya," tutup Mila.

https://tekno.kompas.com/read/2020/01/16/18440087/3-saran-gojek-untuk-menghindari-penipuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke