Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Telkom Ungkap Alasan Netflix Masih Diblokir

Telkom Group memang telah memblokir Netflix sejak 2016, tahun yang sama saat Netflix masuk Indonesia untuk pertama kalinya. Pemblokiran Netflix bukan tanpa alasan.

Direktur Bisnis Digital Telkom Indonesia Faizal Djoemadi mengatakan, Telkom tidak bermaksud menganaktirikan Netflix dengan platform streaming lain, seperti Iflix atau Hooq.

"Semua pemain over the top (OTT) diperlakukan sama, tanpa pengecualian, pun dengan Netflix," kata Faizal.

Dari segi bisnis, ia mengatakan, sebenarnya sudah ada kesepakatan untuk bagi hasil. Namun, ada satu hal yang masih mengganjal dan belum menemukan titik sepakat, yakni tentang konten.

"Tapi, Netflix tidak mau memenuhi satu persyaratan itu, yakni menarik konten bermasalah dalam 24 jam," jelas Faizal dalam sebuah wawancara dengan KRAsia, dikutip KompasTekno, Jumat (17/1/2020).

Hal itu juga menjadi alasan utama Telkom Group memblokir Netflix pada 2016 lalu.
Dian Rachmawan, Direktur Consumer PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) saat itu, mengatakan bahwa Netflix tidak memiliki izin atau tidak sesuai aturan di Indonesia.

Sementara Faizal kemudian membandingkan Netflix dengan layanan HBO. Apabila ada konten HBO yang dikomplain masyarakat, seperti muatan pornografi atau kekerasan, Telkom akan meminta HBO untuk menarik konten tersebut dan mereka bersedia memenuhinya.

Lantas, apabila perkara konten, mengapa Netflix masih bisa diakses operator lain? Faizal mengatakan, masing-masing ISP memiliki kepentingan dan strategi bisnis yang berbeda.

Apabila mereka membuka akses Netflix atau OTT lain, itu artinya mereka mengeruk pendapatan besarnya hanya dari layanan data. Tetapi, tidak dengan Telkom yang memiliki sederet produk layanan digital.

"Kami menggabungkan konten dengan layanan digital kami. Karena itulah, sudah menjadi kewajiban Telkom untuk memastikan tidak ada konten berbahaya di produk kami," terang Faizal.

Salah satu produk layanan yang dimaksud adalah paket hiburan MAXstream yang di dalamnya menawarkan tayangan film dan serial dari platform streaming, seperti Iflix, Hooq, Catchplay, dan Viu.

Ia juga mengklaim bahwa secara coverage, Telkom lebih baik dari operator lain. Indihome mengklaim memiliki 7 juta pelanggan, angka yang tinggi dibanding pesaingnya, seperti Biznet dan MyRepublic milik Sinar Mas.

Sementara per kuartal III-2019 lalu, Telkomsel memiliki 170,9 juta pelanggan. Dari jumlah tersebut, hampir 65 persennya adalah pengguna data.

Soal pemblokiran ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate pun meminta agar Netflix dan Telkom Group segera menyelesaikannya secara business to business.

Di kesempatan berbeda, Head of Corporate Communications for Southeast Asia, Netflix, Leigh Wong mengatakan, pihaknya masih terus berdiskusi dengan PT Telkom.

"Saat ini kami masih terus melakukan komunikasi. Belum ada yang bisa saya sampaikan (hasilnya)", katanya saat ditemui di acara kerja sama Netflix dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamis (9/1/2020).

https://tekno.kompas.com/read/2020/01/17/16010057/telkom-ungkap-alasan-netflix-masih-diblokir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke