Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Facebook dan Instagram Batasi Persebaran Konten Hoaks Virus Corona

Hal tersebut diutarakan pihak Facebook melalui blog resminya. Kebijakan ini diambil setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan status darurat virus corona.

Kang-Xing Jin, Kepala Kesehatan Facebook, mengatakan bahwa pihaknya akan membatasi keterjangkauan konten tentang virus corona yang berisi informasi menyimpang.

Seperti contohnya adalah konten-konten tentang konspirasi anti-vaksin yang sempat ramai diperbincangkan pada 2019 lalu.  

Jin mengatakan, Facebook juga akan memberikan sebuah tanda pada konten yang dianggap misinformasi. Ketika seorang pengguna akan menyebarkan konten tersebut, pengguna itu pu akan mendapatkan sebuah pemberitahuan. 

Pemberitahuan itu berfungsi untuk mengingatkan pengguna bahwa konten yang akan ia bagikan (share) belum teruji kebenarannya.

Dirangkum KompasTekno dari TheVerge, Senin (3/2/2020), Facebook juga memberlakukan kebijakan serupa di Instagram.

Menurut Jin, perusahaan akan memblokir tagar (hashtag) yang digunakan untuk menyebarkan informasi hoaks soal virus corona di Instagram.

Agar tidak menyesatkan pengguna, Facebook mengatakan bahwa pihaknya hanya akan menampilkan informasi terpercaya mengenai virus corona, salah satunya dengan menayangkan informasi yang berasal dari organisasi kesehatan regional dan global.

"Kami terus berkoordinasi dengan organisasi kesehatan agar lebih mudah diakses pengguna Facebook dan Instagram," ungkap Jin.

Ppihak Facebook juga Kami akan membantu pengguna dalam memberikan informasi terbaru dan terpercaya (mengenai virus corona) melalui fitur News Feed (Kabar Beranda) Facebook. Hal ini dilakukan berdasarkan pedoman dari pihak WHO" lanjut pihak Facebook.

Dengan demikian, Facebook menjamin bahwa ketika pengguna mencari informasi terkait corona di Facebook dan Instagram, pengguna akan disajikan informasi yang terpercaya dan edukatif.

Meski begitu, Facebook menegaskan bahwa semua fitur ini belum diluncurkan secara merata untuk semua pengguna.

Saat ini wabah corona telah menginfeksi sekitar 14.500 orang di seluruh dunia dan 305 di antaranya meninggal dunia.

Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan, di negaranya, angka kematian akibat virus corona dilaporkan bertambah sebanyak 45 kasus dan 2.590 kasus baru untuk jumlah yang terinfeksi.

Total infeksi di China saat ini mencapai angka 14.380 kasus, 9.074 di antaranya terjadi di Provinsi Hubei.

Dari jumlah tersebut 1.118 di antaranya dalam kondisi parah dan 444 lainnya dalam keadaan kritis.

https://tekno.kompas.com/read/2020/02/03/17580047/facebook-dan-instagram-batasi-persebaran-konten-hoaks-virus-corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke