Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Grab Siapkan Layanan Taksi Terbang di Asia Tenggara

Hal tersebut terlihat dari nota kesepahaman yang dibuat Grab bersama Volocopter. Volocopter merupakan perusahaan rintisan yang memproduksi helikopter dengan desain baling-baling mirip sebuah drone.

Dua startup ini kabarnya akan mencari lokasi yang cocok serta rute perjalanan yang sesuai di kawasan Asia Tenggara untuk uji coba.

Nantinya layanan taksi terbang ini juga dapat dipesan secara online, sama seperti layanan taksi Grab pada umumnya.

"Kolaborasi ini menawarkan potensi kerja sama yang jauh lebih besar yang pada akhirnya bisa memperluas mobilitas antarmoda di udara," kata CEO Volocopter, Florian Reuter.

Volocopter sendiri baru-baru ini memamerkan pesawat terbang elektrik buatannya dalam sebuah konferensi teknologi di Singapura.

Dalam ajang tersebut, pesawat tersebut dipamerkan bersama sebuah "VoloPort" atau helipad yang khusus dibuat untuk Volocopter.

VoloPort tersebut menjadi titik di mana pesawat akan mengudara atau mendarat. Nantinya, VoloPort akan digunakan helikopter untuk berhenti dari satu tempat ke tempat yang lain.

Ukuran helikopter yang dibuat Volocopter ini cukup kecil. The Verge menggambarkan bentuk helikopter ini mirip dengan telur dengan 18 rotor, seperti dirangkum KompasTekno, Kamis (20/2/2020).

Kemungkinan, helikopter ini hanya bisa mengangkut satu penumpang dalam satu waktu.
Taksi terbang ini tentu berbeda dari pesawat terbang pada umumnya.

Volocopter akan fokus beroperasi di sejumlah titik lokal. Sehingga, penumpang akan diangkut dan diturunkan dari satu VoloPort ke Voloport yang lain.

Taksi terbang online ini akan mulai lepas landas pada tahun 2022. Volocopter menargetkan akan membuat puluhan titik VoloPort di Singapura pada tahun 2035 mendatang.

Dengan jumlah sebanyak itu, Grab diperkirakan bisa mengangkut sebanyak 10.000 penumpang setiap hari.

Grab bukanlah satu-satunya perusahaan ride hailing yang mengincar potensi taksi udara. Sebelumnya, Uber sesumbar akan meluncurkan layanan taksi terbang pada tahun 2023.

Uber kabarnya telah bekerja sama dengan beberapa mitra, salah satunya produsen pesawat terbang VTOL.

Selain Uber, sebenarnya ada beberapa perusahaan lain yang sesumbar dengan proyek serupa, tetapi gagal karena banyak kendala.

Kitty Hawk yang pernah berjanji meluncurkan proyek mobil terbang dan didukung oleh pendiri Google, Larry Page, gagal memenuhi janjinya lantaran banyak laporan negatif, seperti terbakar atau kerusakan.

Ada pula Zunum Aero yang pendanaannya terkuras setelah ditinggal Boeing sebagai salah satu investornya. Mereka juga dikabarkan melakukan PHK.

Fungsi taksi terbang online ini juga masih dipertanyakan. Apakah nanti dampaknya akan signifikan terhadap masyarakat banyak atau hanya sebagai jalan keluar bagi segelintir orang kaya untuk lepas dari kemacetan kota.

https://tekno.kompas.com/read/2020/02/20/15190067/grab-siapkan-layanan-taksi-terbang-di-asia-tenggara

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke