Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Data Google Sebut Kerumunan di Indonesia Menurun 50 Persen

KOMPAS.com - Google meluncurkan halaman yang mencantumkan informasi mobilitas pengguna Android di 131 negara, termasuk Indonesia, untuk membantu penanganan wabah virus Corona.

Hal ini dilakukan Google untuk mengetahui seberapa besar efek lockdown yang diterapkan sejumlah wilayah untuk meredam keramaian, sebagai upaya meminimalisir penyebaran penyakit Covid-19.

Menurut Google, pusat-pusat keramaian di Indonesia menurun hingga kurang lebih separuhnya (50 persen), saat imbauan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah diterapkan, dibandingkan saat hari biasa.

Untuk mengetahui persebaran tingkat kerumunan orang di suatu wilayah, Google mengumpulkan data dari sejumlah pengguna anonim yang menyalakan fitur "Location History" di perangkat Android mereka.

Google mengklaim bahwa pihaknya tidak mengambil data pribadi penggunanya lantaran mekanisme pengumpulan data disebut mirip dengan apa yang sudah mereka terapkan di beragam aplikasi Google, seperti Google Maps.

Adapun fitur Location History memang mati secara default dan bisa diaktifkan atau dinonaktifkan melalui pengaturan di halaman akun Google. Artinya, fitur tersebut tak akan menyala tanpa persetujuan dari pengguna.

Lantas, bagaimana gambaran tingkat keramaian di sejumlah tempat umum di Tanah Air yang disediakan oleh Google?

Tempat umum makin sepi

Secara garis besar, seluruh aktivitas di beberapa tempat umum serta tempat yang dianggap sebagai pusat keramaian di Indonesia, menunjukkan tren penurunan, alias makin sepi, berkat adanya imbauan kerja, belajar, serta beribadah dari rumah. 

Di kategori tempat rekreasi misalnya, tingkat keramaian menurun drastis hingga 47 persen dibanding hari biasa. 

Begitu pula dengan kategori taman bermain. Menurut Google, orang yang mengunjungi pantai, taman kota, dan tempat serupa lainnya, berkurang hingga sekitar 52 persen dari hari biasa. 

Penurunan yang paling tinggi bisa dilihat dari kategori pusat transportasi.

Google mengklaim bahwa tingkat keramaian di terminal bis, stasiun kereta, dan beberapa tempat serupa lainnya 54 persen lebih sepi dibanding hari biasa.

Tingkat keramaian di area perumahan sendiri meningkat sebanyak 15 persen dibanding angka baseline yang dibuat Google. Wajar memang lantaran pengguna saat ini memang diharuskan untuk berdiam diri di rumah untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. 

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari GSMArena, Senin (6/4/2020), Google mengonfirmasi bahwa laporan ini akan diperbarui setiap dua atau tiga hari sekali dan bakal merangkum data pusat keramaian selama 5 minggu ke terakhir. 

Meski belum diketahui sampai kapan, perusahaan yang dipimpin oleh Sundar Pichai ini berjanji bakal menyediakan informasi tersebut dalam beberapa minggu ke depan. 

Laporan Google yang merangkum grafik keramaian di Indonesia sendiri bisa dilihat melalui tautan berikut.

https://tekno.kompas.com/read/2020/04/06/10020067/data-google-sebut-kerumunan-di-indonesia-menurun-50-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke