Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Huawei Sebut Aturan Dagang AS Semena-mena dan Jahat

Aturan yang dikeluarkan Departemen Perdagangan AS itu mewajibkan semua perusahaan semikonduktor (pembuat chip) untuk memiliki izin lisensi, ketika akan menjual produknya ke Huawei.

Departemen Perdagangan AS berdalih kebijakan tersebut bertujuan untuk mengingatkan Huawei agar tidak main-main dengan statusnya sebagai perusahaan yang masuk daftar hitam. Daftar itu membuat Huawei tidak bisa leluasa berbisnis dengan perusahaan AS.

Huawei pun merespons kebijakan baru AS itu. Guo Ping, Huawei Rotating Chairman, menyampaikan tanggapannya dalam acara tahunan Huawei Global Analyst Summit.

Ping menyebut pemerintah AS tidak menghiraukan kekhawatiran banyak perusahaan dan asosiasi industri.

"Keputusan ini semena-mena, jahat, dan mengancam untuk melemahkan seluruhan industri di dunia," kata Ping.

Ping mengatakan bahwa aturan ini tidak hanya berdampak pada Huawei, tetapi juga industri secara global. Dalam jangka waktu yang lama, aturan ini akan merusak kepercayaan dan kolaborasi antar-perusahaan semikonduktor global.

Ia menambahkan, aturan ini akan berdampak pada ekspansi, perawatan, dan keberlangsungan operasi jaringan Huawei yang bernilai ratusan miliar dollar AS, di lebih dari 170 negara.

"Kami akan mencoba untuk menemukan solusinya," imbuh Ping.

Sudah hampir setahun Huawei menjadi "korban" konflik politik AS-China. Sejak masuk ke daftar entity list, beberapa perusahaan AS pun memutus hubungan bisnisnya dengan Huawei, sesuai aturan yang berlaku di AS.

Perusahaan AS sejatinya sudah berupaya membujuk pemerintah agar melunak, dan bisa kembali berbisnis dengan Huawei. Seperti Google yang sempat mengajukan permohonan izin ke pemerintah AS, agar boleh bermitra lagi dengan Huawei beberapa waktu lalu.

Namun nyatanya, keadaan semakin memburuk bagi Huawei. Dirangkum KompasTekno dari GSM Arena, Rabu (20/5/2020), Huawei terpaksa meningkatkan anggaran riset dan pengembangan agar tetap bisa bertahan tanpa pasokan dari perusahaan AS.

Ping mengatakan, bisnisnya tidak akan terganggu dengan kebijakan itu. Kerja sama dengan pemasok dan perusahaan kunci tetap akan berjalan sembari mencari solusi terbaik.

https://tekno.kompas.com/read/2020/05/20/19085557/huawei-sebut-aturan-dagang-as-semena-mena-dan-jahat

Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke