Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Deretan Teknologi yang Dipakai Melawan Pandemi Covid-19

KOMPAS.com - Kecanggihan teknologi turut berkontribusi dalam membantu memerangi
virus Covid-19 di masa pandemi saat ini.

Beberapa perusahaan juga mulai berinovasi dalam menciptakan produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk melawan virus Covid-19.

Produk yang diciptakan pun beragam seperti aplikasi, perangkat pintar, hingga drone yang difungsikan untuk mengantar kebutuhan tenaga medis.

Untuk mengetahui apa saja teknologi yang turut berperan dalam melawan virus Covid-19, KompasTekno telah merangkum penjelasannya di bawah ini:

1. Aplikasi Pelacakan Virus Corona

Sesuai dengan namanya, aplikasi ini mampu melacak jejak dan merekam riwayat interaksi sosial penggunanya.

Lewat aplikasi ini, pengguna bisa memperoleh peringatan perihal wilayah dan orang-orang yang berisiko tinggi terinfeksi virus.

Tak hanya itu, aplikasi ini juga bisa menampilkan peta sebaran virus corona di sekitar tempat tinggal penggunanya.

Teknologi inipun sudah digarap oleh dua perusahaan teknologi yaitu Google dan Apple
yang bekerja sama dalam membuat sebuah sistem pelacak virus corona yang disebut contact tracing.

Sistem ini akan melacak orang yang kemungkinan pernah berdekatan atau berinteraksi dengan pasien positif Covid-19. Tujuannya adalah, untuk memberikan peringatan bahwa mereka pernah punya riwayat berdekatan dengan pasien yang positif terpapar virus.

Cara kerja sistem ini kurang lebih mirip dengan aplikasi Peduli-Lindungi buatan pemerintah Indonesia dan Trace Together buatan pemerintah Singapura. 

Sistem yang dibuat Google dan Apple ini, berwujud application programming interface ( API) dan bukan merupakan sebuah aplikasi utuh yang langsung bisa diunduh di Play Store atau Apps Store.

Sistem ini memanfaatkan koneksi Bluetooth Low Energy (BLE) sebagai medium untuk melakukan pelacakan orang-orang yang berada di sekitar ponsel pengguna.

Tak hanya di Amerika Serikat, aplikasi pelacakan virus corona inipun juga digunakan oleh beberapa negara seperti Korea Selatan, China, India, Singapura, dan Australia.

2. Gelang Pintar

Gelang ini dirancang khusus untuk memantau kondisi kesehatan pengguna seperti pengecekan temperatur badan secara langsung atau real-time untuk mengetahui apakah ada gejala demam atau tidak.

Dengan dukungan sistem Global Positioning System (GPS), artinya gelang ini dapat terintegrasi
melalui smartphone yang telah terhubung dengan aplikasi untuk memonitor kondisi kesehatan
penggunanya.

Apabila pengguna mengalami masalah kesehatan, nantinya aplikasi yang terhubung ke gelang pintar tersebut akan memberi peringatan dan merekomendasi mereka untuk melakukan tindakan lebih lanjut.

Gelang ini juga dapat membantu para tenaga medis dalam mengawasi dan memantau kesehatan pasien yang terpapar virus Covid-19.

Tak hanya untuk para tenaga medis, beberapa waktu lalu Pemerintah Kota Beijing juga telah menyiapkan gelang pintar untuk mendeteksi jika ada sesuatu yang tidak normal di badan siswa sehingga langsung dapat mengantisipasinya.

Statistik suhu badan yang dideteksi gelang itu nantinya akan diupload ke smartphone melalui koneksi bluetooth. Siswa yang sudah kembali bersekolah diminta memakai gelang itu selama jam pelajaran berlangsung.

Pemerintah Beijing rencananya akan memperluas implementasi gelang pintar itu dalam waktu dekat.

3. Thermal Scanner

Sejumlah negara kini telah memasang alat thermal scanner di bandara untuk memantau suhu tubuh pengunjung sebagai salah satu langkah antisipasi guna mendeteksi adanya indikasi virus yang mungkin dibawa oleh penumpang.

Thermal scanner sendiri merupakan alat untuk mengetahui suhu pada sebuah objek dengan menggunakan teknologi FPA (focal plane array) sebagai detektor yang akan menerima sinyal infra merah.

Alat berupa kamera ini nantinya akan mendeteksi suhu dengan menghasilkan output berupa cahaya warna-warni.

Suhu objek yang ditangkap akan menunjukkan warna yang berbeda-beda. Untuk suhu yang lebih dingin dimunculkan dengan warna biru, ungu, dan hijau. Sedangkan suhu yang lebih hangat diberi warna merah, oranye, dan kuning.

Di Indonesia, alat ini sudah difungsikan di beberapa bandara maupun pelabuhan.

4. Artificial Intelligence (AI)

Di masa pandemi saat ini, secara teknis, teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dirancang untuk mengidentifikasi pola pergerakan penyebaran virus Covid-19.

Namun, untuk membantu dalam hal diagnosa, perlu menggunakan perhitungan alogaritma dengan melakukan analisa lewat CT Scan.

Seperti misalnya di China, teknologi kecerdasan buatan ini membantu para tenaga medis
dalam melakukan identifikasi untuk membedakan hasil scan pneumonia.

Kecerdasan buatan tersebut juga diklaim mempunyai tingkat akurasi sampai dengan 90 persen sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Global China Daily, Jumat (5/6/2020).

Sebelumnya perusahaan asal Israel, Corsight AI, juga dilaporkan tengah mengembangkan teknologi pemindai wajah. Berbeda dengan pemindai wajah pada umumnya, teknologi yang dikembangkan Corsight AI dapat mendeteksi meski tengah menggunakan masker atau penutup wajah lainnya.

5. Drone

Di masa pandemi Covid-19 saat ini, pesawat tanpa awak atau drone beralih fungsi menjadi
alat yang dimanfaatkan untuk menggantikan tenaga manusia.

Pasalnya drone kini difungsikan untuk menjembatani rumah sakit dengan kediaman warga untuk mengantarkan kebutuhan medis.

Begitupun sebaliknya, perusahaan teknologi bernama Antwork juga sudah melakukan proses pengiriman barang maupun logistik untuk keperluan tenaga medis di China.

Bahkan salah satu kampus yang berada di wilayah Carolina Utara AS memanfaatkan drone untuk mengantarkan hasil sampel uji Covid-19 ke rumah sakit di pusat kota.

Sementara, pihak kepolisian di Paris dan India, memanfaatkan drone untuk menegakkan aturan karantina wilayah. Alat ini dipakai untuk mengingatkan warga agar mematuhi kebijakan pemerintah terkait social distancing.

6. Robot

Teknologi Robot buatan nampaknya turut berkontribusi dalam mendukung beberapa kegiatan ditengah masa pandemi Covid-19.

Seperti kampus The Business Breakthrough (BBT) University memanfaatkan robot untuk menggantikan para wisudawan dalam menjalani prosesi wisuda.

Robot yang bernama Newme itu dipakaikan kain toga berwarna hitam sehingga semakin menyerupai para mahasiswa yang tengah mengikuti perayaan wisuda.

Wajah para wisudawan, secara bergantian akan ditampilkan pada layar yang dipasang di bagian atas robot.

Sementara, Rumah Sakit Circolo, Varese, di Italia mulai mengerahkan robot untuk membantu para staf medis dalam menangani pasien virus corona.

Para robot itu bertugas untuk memantau kondisi pasien dari peralatan di ruangan kemudian menyampaikannya ke staf rumah sakit.

Tak hanya itu, sebuah kafe yang berlokasi di wilayah Daejeon, Korea Selatan juga memanfaatkan robot yang difungsikan sebagai pengganti barista dan waiter untuk melayani para pelanggan.

Tak hanya menyajikan minuman, robot juga dirancang untuk dapat berbicara ketika mengantarkan pesanan ke meja pelanggan.

Uniknya lagi, sistem yang terdiri dari lengan robot pembuat kopi dan robot pelayan tersebut bisa meracik 60 jenis minuman kopi.

https://tekno.kompas.com/read/2020/06/05/20090037/deretan-teknologi-yang-dipakai-melawan-pandemi-covid-19

Terkini Lainnya

Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke