Cara "Tech Reviewer" dan Fotografer Lewati Masa Pandemi dan Hadapi New Normal

Tak terkecuali pada kreator konten dan tech reviewer. Ada beberapa hal yang harus mereka sesuaikan saat membuat konten selama pandemi, baik saat pembatasan sosial maupun menghadapi new normal.

YouTuber Putu Reza, Dedy Irvan, dan fotografer Nikko Ilham berbagi kisah mereka selama work from home dan menghadapi kenormalan baru di acara Gadget Story KompasTekno bersama Samsung Galaxy S20.

Acara diskusi gadget ini disiarkan langsung di YouTube KompasTekno, Jumat (5/6/2020).

Demi keamanan diri selama pandemi, Reza lebih memilih mengambil contoh video dan foto saat mengulas gadget baru di sekitar tempat tinggal.

Pembatasan sosial yang memaksa orang harus berkomunikasi jarak jauh juga membuat alur kerjanya lebih sedikit rumit.

"Kalau dulu sama video editor bisa ketemu langsung buat tektokan, sekarang harus benar-benar bergantung pada file sharing," akunya.

Hal yang kurang lebih sama juga dialami Nikko Ilham. Kreator konten yang fokus pada mobile photography ini lebih banyak menghabiskan waktu berburu foto di sekitar rumahnya.

"Buat kegiatan sehari-hari paling motret pakai smartphone, jadi motret di sekitar rumah yang dekat-dekat aja," kata Nikko yang kini sedang berada di kampung halamannya di Kediri, Jawa Timur.

"Smartphone zaman sekarang sudah powerful, untuk membuat foto dan video baterai juga awet," katanya.

Berbeda dengan Reza dan Nikko, Dedy Irvan punya cara sedikit lebih ekstrem.

Selama anjuran work from home dari pemerintah, Dedy yang juga menjadi chief editor di Jagat Review menyulap salah satu ruangan di rumahnya menjadi studio lengkap dengan lapisan peredam suara.

Hal itu dimaksudkan agar keluaran video bisa lebih baik. Ia menceritakan bahwa mulanya studio akan dibuat di kantor Jagat Review.

Namun karena ada anjuran work from home, maka perkakan studio akhirnya diboyong ke rumahnya.

"Enggak cuma saya, ada beberapa anak Jagat Review juga (bikin studio)," jelasnya.

Dedy sendiri cukup sering membuat konten video menggunakan smartphone, baik saat merekam hingga proses editing. Menurutnya, cara itu lebih efisien.

"Untungnya kamera smartphone sekarang oke-oke," akunya.