Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

YouTuber Keluhkan Trafik dan "Adsense" Turun, Ini Kata Pengamat

KOMPAS.com - Sejumlah kreator konten Youtube (Youtuber) mengeluhkan trafik dan pendapatan adsense mereka menurun di tengah pandemi Covid-19.

Beberapa Youtuber yang mengulas gadget (tech Youtuber), misalnya, mengaku bahwa mereka merasakan ada perbedaan jumlah orang yang menonton (views) termasuk pendapatan dari iklan (adsense) dibanding sebelum pandemi.

Begitu juga YouTuber di kategori lain, sebut saja seperti travel dan otomotif. Di dua kategori ini, penurunan views dan adsense bahkan berkisar belasan hingga puluhan persen. 

Meski demikian, kategori kuliner justru subur, setidaknya begitu menurut Yudho dari kanal Boengkoes. Ia mengaku bahwa jumlah views dan subscriber justru meningkat di tengah wabah virus corona.

Namun, ia tak bisa memungkiri bahwa pendapatan adsense ikut turun, sama seperti sejumlah Youtuber di kategori lainnya.

Lantas, benarkah seperti itu? Apakah trafik dan adsense dari Youtube memang saat ini sedang anjlok?

Nilai CPM turun

Seorang Youtuber dari kanal GadgetGaul, Hadi Gunawan, mengatakan bahwa nilai adsense/CPM (cost per miles) di Indonesia saat ini memang tengah terpuruk.

"Benar, CPM turun," kata Hadi dihubungi KompasTekno, Sabtu (18/7/2020) lalu.

CPM sendiri adalah bayaran yang diberikan ke Youtuber setiap kelipatan 1.000 view pada video mereka. Ini menjadi salah satu faktor penting dalam memonetisasi iklan di YouTube

Hadi kemudian membandingkan nilai CPM di Indonesia di periode Agustus 2019 dengan periode Maret 2020 dan Juli 2020.

"Sebagai gambaran, CPM Indonesia pada periode yang hampir sama tahun lalu (Agustus 2019) adalah 1,46 dolar AS, awal pandemi di Indonesia (Maret 2020) 1,02 dolar AS, dan saat ini (Juli 2020) adalah 0,86 dolar AS," jelas Hadi.

Turun karena iklan

Hal senada diungkapkan oleh pengamat media sosial dan kreator konten Youtube, Eno Bening. Menurut Eno, nilai CPM anjlok karena saat ini pengiklan dan jumlah iklan di Youtube sedikit.

"Nilai CPM sedang turun karena pengiklan menarik dirinya dari YouTube karena orang-orang sedang berhemat," tutur pria yang akrab disapa "Bang Eno" ini ketika dihubungi KompasTekno, Senin (20/7/2020) lalu.

Eno mencontohkan iklan di kategori travel yang bakal jarang muncul di sebuah video YouTube, terutama di kanal dengan kategori yang sama.

Sebab, pengiklan di kategori tersebut paham bahwa orang-orang saat ini dianjurkan untuk tidak keluar rumah atau bertamasya ke sebuah tempat.

Sehingga, wajar saja jika perusahaan travel tidak memasang iklan di YouTube karena terkesan "percuma".

Trafik harusnya ramai

Kendati adsense sedang lesu, Eno mengklaim bahwa trafik (views) sebuah kanal Youtube seharusnya lebih ramai, tidak lesu seperti apa yang dikeluhkan sebagian besar Youtuber.

Pasalnya, pada masa pandemi seperti ini, ia mengatakan bahwa banyak orang yang berdiam diri di rumah dan menonton Youtube.

"Beberapa jurnal mengatakan bahwa Youtube mendapatkan trafik yang lebih banyak semenjak pandemi. Karena, banyak pengguna yang berdiam diri di rumah saja dan mencari hiburan. Jadi, sangat aneh jika Youtuber komplain trafik atau viewers turun," tutur Eno.

Meski demikian, Eno tak menampik bahwa trafik di sebuah kanal Youtube bisa saja berbeda dengan kanal lainnya, tergantung dengan konten dan ceruk (niche) yang disasar.

Bang Eno lantas melanjutkan bahwa trafik sendiri sebenarnya tidak berbanding lurus dengan adsense. Artinya, jika sebuah video mendulang banyak views, maka pendapatannya belum tentu akan banyak. 

"Trafik (banyak) tidak selamanya berbanding lurus dengan jumlah penghasilan atau pendapatan dari adsense. Mau views sebanyak apa pun, kalau tidak ada pengiklan di masa itu, atau iklannya cuma sedikit, ya adsense-nya juga sedikit" pungkas Eno.

https://tekno.kompas.com/read/2020/07/29/11160027/youtuber-keluhkan-trafik-dan-adsense-turun-ini-kata-pengamat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke