Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Instagram Sebut "Engagement" Turun Bukan karena Shadowban

Belum diketahui persis apa penyebabnya. Namun ada yang menduga, Instagram melakukan shadowban yang menyebabkan distribusi unggahan, baik di Instagram Story maupun feed menjadi terbatas.

Walhasil, paparan (exposure) unggahan dari kreator konten tidak begitu luas. Menanggapi hal ini, pihak Instagram mengelak adanya shadowban. Alih-alih menyebut hal itu disebabkan oleh perkara algoritma.

"Instagram tidak pernah menyembunyikan konten seseorang dari feed para pengguna yang mengikuti akun tersebut," jelas perwakilan Instagram Indonesia kepada KompasTekno.

Menurut Instagram, apa yang disajikan di feed maupun Instagram Story pengguna, disesuaikan dengan interaksi kreator dan pengikut (follower).

Seperti diketahui, Instagram merombak agoritma feed sejak tahun 2016. Urutan yang semula kronologis, kini "diacak" berdasarkan konten yang dianggap disukai pengguna, baik yang ungghan dari teman, keluarga, tokoh publik, brand (merek), atau media.

Penyusunan algoritma ini mengandalkan machine learning yang akan terus mempelajari perilaku interkasi pengguna dan konten-konten di Instagram.

Ada beberapa kunci yang dipertimbangkan machine learning. Pertama, kemiripan konten-konten yang dianggap menarik oleh pengguna.

Kedua, waktu unggahan terbaru. Instagram akan memprioritaskan konten yang diunggah tiga jam lalu ketimbang tiga hari lalu, tentunya konten yang sudah dipersonalisasikan dengan pengguna.

Terakhir, machine learning akan mempertimbangkan hubungan dan interaksi pengguna dengan pengunggah konten. Semakin "sering" interaksi terjadi, konten dari pengunggah tersebut akan muncul lebih awal.

Instagram juga mengatakan saat ini memperketat perilaku abnormal yang kemungkinan dilakukan oleh software pihak ketiga untuk mendongkrak engagement. Saat ini, Instagram rajin menghapus bot-bot tersebut.

Akun-akun yang terindikasi menggunakan bot untuk memberikan like, komentar, atau follower palsu, akan diberi peringatan bahwa Instagram akan menghapusnya. Pengguna yang mendapat pesan tersebut akan diminta untuk mengganti kata sandi.

Bukan bantahan pertama

Ini bukan kali pertama Instagram membantah tudingan shadowban. Pada 2017 lalu, beberapa kreator konten melaporkan unggahannya di feed dan Instagram Story tidak bisa ditemukan lewat penelusuran tagar oleh akun yang belum menjadi follower-nya.

Hanya akun yang sudah menjadi follower saja yang bisa melihat unggahan tersebut, meskipun akun si pengunggah bersifat publik.

Selain membantah melakukan shadowban, saat itu Instagram meminta kreator konten untuk fokus pada isi konten dan tidak terpaku pada penggunaan tagar.

Dugaan shadowban dari kreator

Isu dugaan shadowban kembali muncul dari beberapa kreator konten, salah satunya dialami kreator konten Maria Karina. Lewat unggahannya, Maria mengatakan penonton Instagram Story-nya turun 60 persen dibanding biasanya.

"Jadi post-an aku ga muncul di kalian, makanya viewers ku menurun drastis," tulisnya di akun Instagram @mariakarinaa.

Akun Instagram humor @dagelan juga kurang lebih mengalami hal serupa dan mengaku kehilangan sejumlah followers.

Kedua akun tersebut meminta agar para pengikutnya untuk menekan tombol "like (sukai)", "komentar", "simpan/bookmark", dan "bagikan (share)" untuk memulihkan engagement mereka kembali.

Tidak cuma Instagram, pengguna Twitter juga pernah menuding platform mikroblogging melakukan shadowban. Tapi seperti Instagram, tudingan itu dibantah oleh Twitter.

https://tekno.kompas.com/read/2020/12/15/14040037/instagram-sebut-engagement-turun-bukan-karena-shadowban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke