KOMPAS.com - Sejak perubahan kebijakan privasi diumumkan, WhatsApp mulai ditinggalkan oleh penggunanya. Hal yang dikritisi dari kebijakan baru ini menyangkut soal keamanan privasi pengguna WhatsApp.
Sebagai gantinya, beberapa pengguna WhatsApp dilaporkan mulai beralih ke aplikasi perpesanan lain seperti Telegram dan Signal. Alasannya yaitu untuk menghindari "paksaan" WhatsApp agar menyetujui kebijakan privasi terbarunya.
Pengguna baru di Telegram dan Signal pun belakangan diketahui mengalami peningkatan. Menurut hasil riset firma Sensor Tower, dalam dua hari, Telegram telah diunduh sebanyak lebih dari 2,2 juta pengguna di platform Android (Play Store) dan iOS (App Store).
Sementara, Signal mulai populer sejak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk menyarankan para pengikutnya untuk beralih ke aplikasi ini.
Lebih aman secara default
Menurut Cyber News, Signal adalah pilihan yang lebih baik dibanding Telegram karena alasan sederhana: secara default, Telegram tidak aman.
Baik Signal maupun Telegram sebenarnya sama-sama menerapkan enkripsi yang sangat aman untuk melindungi isi obrolan pengguna dari intipan pihak lain. Namun, dari keduanya, hanya Signal yang menyalakan perlindungan enkripsi sejak awal.
Untuk bisa menerapkan enkripsi di Telegram, pengguna harus mengaktifkannya secara manual. Menurut Cyber News, ini adalah kekurangan besar karena hanya sebagian kecil pengguna yang mengutak-atik setting.
"Sebuah studi menunjukkan bahwa hanya 5 persen pengguna yang mengubah setting mereka di aplikasi. Sebanyak 95 persen sisanya membiarkan di setelan default," tulis Cyber News di situsnya, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Minggu (17/1/2021).
Ironisnya, WhatsApp pun memiliki fitur enkripsi serupa yang secara default diaktifkan, sehingga lebih aman dari Telegram apabila digunakan tanpa mengubah setting.
Meski demikian, ditambahkan pula bahwa Telegram memiliki fitur Secret Chat yang sudah pasti dienkripsi dan pesannya bisa terhapus otomatis. Pengguna Telegram yang benar-benar tak ingin isi obrolannya diintip bisa memanfaatkan fitur ini.
Sama-sama punya celah
Di luar enkripsi, baik WhatsApp, Signal, maupun Telegram memiliki kerawanan masing-masing dari celah keamanan yang tidak disengaja. Ini pasti terjadi di aplikasi manapun dan tidak bisa dihindari.
WhatsApp, misalnya, pernah dijadikan sasaran spyware Pegasus yang mampu memata-matai pengguna. Bug Telegram pernah membuat nomor telepon para penggunanya di Hong Kong bocor ke pemerintah China. Signal pun pernah punya masalah orang lain yang bisa menguping.
Apapun aplikasi yang dipilih, pastikan memiliki fitur sesuai kebutuhan dan lingkup pertemanan. Jangan segan pula mengoprek setting supaya mendapatkan setelan sesuai preferensi.
https://tekno.kompas.com/read/2021/01/17/17120077/tinggalkan-whatsapp-lebih-baik-pilih-signal-atau-telegram-
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan