Telkomsel dan Gojek Integrasikan Layanan Iklan Digital

KOMPAS.com - Guna mendukung pelaku usaha kecil menengah (UMKM), Telkomsel dan Gojek berkolaborasi untuk mengintegrasikan layanan iklan digital Telkomsel MyAds dengan GoBiz.

Kemitraan ini membuka kesempatan bagi para mitra usaha Gojek, untuk memperluas bisnis mereka dengan menjangkau lebih banyak pelanggan baru.

Melalui integrasi ini, para mitra usaha Gojek dapat mengakses layanan Telkomsel MyAds dari aplikasi GoBiz untuk membuat, mengirim, dan memonitor kampanye iklan usaha mereka secara langsung.

Nantinya, iklan tersebut akan disebarluaskan melalui SMS, MMS, dan pesan pop-up secara khusus.

Telkomsel juga menyiapkan promo khusus bagi para mitra usaha Gojek dalam menggunakan layanan Telkomsel MyAds.

Dengan begitu, para pelaku UMKM dapat memaksimalkan penggunaan teknologi dalam mendongkrak performa bisnis dan mempertahankan roda usaha mereka terlebih di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro mengatakan, kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya serta meningkatkan adopsi teknologi guna memperbaiki perekonomian di Indonesia.

"Kami harap, kolaborasi antara MyAds dan GoBiz ini dapat membuka lebih banyak peluang dan kesempatan bagi UMKM di Tanah Air, sekaligus membantu perekonomian negara untuk kembali tumbuh secara berkelanjutan," kata Setyanto dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Selasa (26/1/2021).

Senada dengan Setyanto, Co CEO Gojek, Andre Soelistyo juga menuturkan hal yang sama.

"Gojek terus mendukung pertumbuhan pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi, sejalan dengan program pemerintah membangkitkan UMKM Indonesia untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional," ujar Andre.

Ke depan, Gojek dan Telkomsel akan menghadirkan lebih banyak upaya kolaboratif dari Telkomsel dan Gojek, yang mampu menjadi solusi bagi para pelaku UMKM untuk mengakselerasikan bisnisnya.

"Sekaligus memperkuat komitmen Telkomsel dalam mengembangkan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia lebih jauh lagi," jelas Setyanto.