Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Obrolan Teknisi HP Ramai di Twitter, Sebut Bisa Tarik Foto yang Dihapus

Oknum teknisi ponsel, dalam percakapan tersebut, mengaku bisa mengambil berbagai data ponsel korban sebelum perangkat tersebut disetel (reset) ulang.

Ada pula sejumlah teknisi yang mencoba untuk menarik (restore) memori ponsel yang tengah diperbaiki.

Alasannya tentu untuk mengambil foto atau video yang telah dihapus oleh si pemilik ponsel, sebagaimana berbagai "pengakuan" yang tertuang di Twitter dengan handle @ndagels berikut.

Aktivitas penyebaran semacam ini boleh jadi makin marak, terlebih jika pengguna mendapatkan keuntungan dari konten yang disebarkan.

Lantas, mengapa bisa seperti itu? Apakah data yang dihapus memang bisa dipulihkan kembali? Jawabannya bisa, menurut Christian Funk yang merupakan seorang peneliti dari firma keamanan siber Kaspersky.

Data bisa dipulihkan

Funk mengungkap bahwa data yang sudah dihapus ternyata bisa dipulihkan oleh seseorang yang tahu caranya. Sebab, sebagian besar data ponsel tetap akan "menempel" di memori, meski pengguna sudah menghapusnya.

Hal itu, menurut Funk, tak sejalan dengan esensi menghapus data konvensional yang sudah tertanam di benak pengguna.

“Kesalahpahaman yang cukup umum adalah pemikiran bahwa menghapus data atau melakukan format ulang media penyimpanan sudah cukup untuk membersihkan data," ujar Funk dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Jumat (5/2/2021).

"Apabila ada orang yang tech-savvy, mereka (mungkin) dapat memulihkan data ini. Itulah mengapa sangat penting untuk melakukan pembersihan total," imbuh Funk.

Kesimpulan ini sendiri dibuat berdasarkan riset yang digadang oleh Funk bersama rekannya, Marco Preuss selama kurang lebih 2 bulan terhadap sekitar 185 perangkat bekas. Ratusan perangkat ini meliputi laptop, hard disk, serta kartu memori ponsel.

Berdasarkan riset tersebut, terkuak bahwa sekitar 90 persen dari keseluruhan data yang pernah tersimpan di ratusan perangkat yang diuji, ternyata masih bisa diakses.

Dari 90 persen data itu, sekitar 16 persen ternyata masih bisa diakses secara bebas (belum dihapus), sedangkan 74 persen data lainnya masih bisa dipulihkan meski sudah dihapus.

Ada pun data yang ditemukan mencakup entri kalender yang berisi catatan rapat, dokumen pajak, informasi perbankan, kredensial login, informasi medis, hingga foto dan video pribadi.

Menghapus data dengan bersih

Nah, untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan, penting bagi pengguna untuk melakukan pembersihan data secara total.

Salah satu cara yang paling mudah adalah menggunakan berbagai aplikasi pembersih dan pelindung ponsel dari virus/malware yang beredar di internet, seperti aplikasi Kaspersky yang tersedia di berbagai platform.

Biasanya, aplikasi semacam ini memiliki fitur "Penghancur File" untuk menghapus data sampai akar-akarnya.

Pengguna PC dengan sistem operasi Windows juga bisa menggunakan alat penghapus data bawaan dari sistem, yakni Cipher yang bisa diakses melalui aplikasi Command Prompt.

Cipher sendiri biasanya digunakan untuk melindungi data dengan sistem enkripsi dan menghapus file dari hard disk agar tidak bisa dipakai atau dipulihkan lagi.

https://tekno.kompas.com/read/2021/02/05/19060037/obrolan-teknisi-hp-ramai-di-twitter-sebut-bisa-tarik-foto-yang-dihapus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke