Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Uang yang Diberikan Google untuk Penemu "Bug" Pecahkan Rekor

Pada 2020 lalu, Google mengklaim jumlah uang yang telah disalurkan bagi para penemu bug di ekosistemnya mencapai 6,7 juta dollar AS (sekitar Rp 94,1 miliar), dengan jumlah programmer yang menerima imbalan mencapai 662 orang dari 62 negara.

Jumlah imbalan tersebut menjadi rekor tertinggi yang pernah dikeluarkan oleh Google. Sebelumnya pada 2019, jumlah total imbalan yang diberikan Google untuk programmer penemu bug adalah 6,5 juta dollar AS (kira-kira Rp 91,2 AS).

Untuk para pemburu bug di sistem operasi Android, jumlah uang imbalan mencapai 1,74 juta dollar AS (kira-kira Rp 24,4 miliar).

Google mengatakan tahun 2020 pihaknya menerima 13 laporan bug yang mengekspolitasi Android.

Dari jumlah tersebut, 11 di antaranya merupakan laporan tentang sistem operasi Android 11.

Bug tersebut termasuk celah keamanan besar yang ditemukan oleh Guang Gong dan timnya di Alpha Lab, Qihoo 360 Technology co. Ltd., yang memungkinkan hacker melakukan rooting sistem operasi Android dari jarak jauh.

"Laporan bug ini memungkinkan kami untuk menambal celah tersebut secara proaktif, sebelum Android 11 resmi diluncurkan," tulis Google.

Google juga memberikan lebih dari 270.000 dollar AS atau sekitar Rp 3,7 miliar kepada para pemburu bug di layanan Google Play.

Selain hadiah untuk pemburu bug, Google juga mendistribusikan 400.000 dollar AS (kira-kira Rp 5,6 miliar) dalam bentuk donasi kepada lebih dari 180 peneliti keamanan.

"Kami menantikan kerja sama dengan peneliti keamanan kami untuk menjadikan Google, Android, Chrome, dan Google Play Store lebih aman bagi semua orang di tahun-tahun mendatang," tulis Google.

Selain Google, perusahaan teknologi terkenal lainnya juga memiliki program serupa, termasuk Qualcomm, Facebook, OnePlus, Microsoft, Reddit, dan Mozilla.

Jumlah semakin meningkat

Dari tahun ke tahun, dana imbalan untuk program VRP Google mengalami tren peningkatan.

Pada 2018, Google mengeluarkan dana sebesar 3,4 juta dollar AS (kisaran Rp 47,7 miliar). Sedangkan pada tahun 2017, uang imbalan tersebut berkisar di 2,9 juta dollar AS atau sekitar Rp 40,7 miliar.

Pada tahun 2015 dan 2016, Google menyiapkan total 5 juta dollar AS (kira-kira Rp 70,2 miliar) untuk menghadiahi para pemburu celah keamanan.

Jika dijumlah, selama lima tahun belakangan, Google sudah menggelontorkan dana 24,5 juta dollar AS (sekitar Rp 343,8 miliar) sebagai uang hadiah bagi para pemburu bug.

Tahun ini, Google juga mengumumkan telah meningkatkan uang imbalan pada kategori Google Play menjadi 20.000 dollar AS (kira-kira Rp 280,5 juta), sebagaimana dihimpun KompasTekno dari XDA Developers, Senin (8/2/2021).

Pada 2019 lalu, Google juga pernah menaikkan uang imbalan bagi penemu bug di peramban Chrome menjadi kisaran 15.000-30.000 dollar AS (sekitar Rp 210,3-420,7 juta). Imbalan ini bergantung pada kualitas celah keamanan yang ditemukan.

Tertarik menjadi pemburu bug Google? kalian bisa melihat syarat, ketentuan, dan uang imbalan yang bisa kalian peroleh di laman Google di tautan berikut.

https://tekno.kompas.com/read/2021/02/08/12220067/uang-yang-diberikan-google-untuk-penemu-bug-pecahkan-rekor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke