Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jack Ma Bukan Lagi Orang Terkaya di China

Berdasarkan daftar orang terkaya di dunia versi Forbes, Jack Ma kini berada di posisi keempat dalam daftar orang terkaya di China dengan nilai aset mencapai 48,5 miliar dollar AS.

Kekayaan Jack Ma kini berada di bawah pengusaha pembuat air minum kemasan Nogfu Spring Zhong Shanshan dengan kekayaan 74,3 miliar dollar AS yang menduduki posisi pertama.

Kemudian ada nama pendiri Tencent, Ma Huateng dengan 67,6 miliar dolar AS di peringkat kedua, dan CEO situs belanja Pinduoduo Colin Zheng Huang dengan 61,9 miliar dolar AS di peringkat ketiga.

Daftar serupa juga dirilis oleh firma riset asal China, Hurun Research Institute yang biasa merilis daftar orang-orang terkaya di dunia.

Berdasarkan laporan terbarunya, untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, Jack Ma harus berada di luar posisi tiga teratas (posisi keempat) dalam daftar orang terkaya di China, "dikalahkan" oleh Shanshan, Huateng, dan Huang.

Menurut riset Hurun, nilai kekayaan Ma yang semakin menurun ini disebabkan oleh tekanan dan pengawasan ketat pemerintah China terhadap perusahaan-perusahaan yang Ma rintis.

"Orang terkaya di dunia tahun lalu, Ma, harus rela keluar dari posisi tiga besar dalam daftar orang terkaya di China dalam tiga tahun terakhir," ujar pihak Hurun dalam laporannya, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Hurun.net, Rabu (3/3/2021).

"Hal ini terjadi setelah regulator China memperketat pengawasan terhadap Alibaba dan Ant Group terkait dugaan praktik monopoli," imbuh mereka.

Belum bisa diprediksi apakah Ma akan kembali merebut posisi sebagai orang terkaya di China di kemudian hari atau tidak.

Yang jelas, hal itu agaknya sulit untuk terwujud apabila Ma masih belum muncul ke publik secara aktif dan masih "dikekang" oleh pemerintah China.

Sekitar Januari lalu, Ma kemudian tampil kembali di ruang publik dalam sebuah video berdurasi 50 detik. Sejak itu, sosok Ma tak tampak lagi.

Sebelum "menghilang", dia sempat melontarkan kritik tajam terhadap regulasi keuangan di China. Ia menuding bahwa bank-bank di China beroperasi dengan mentalitas "rumah gadai" menyangkut jaminan untuk kredit.

Ia juga berpendapat bahwa regulasi perbankan yang berlaku dinilai menghambat inovasi dan harus direformasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pernyataan Ma agaknya membuat panas telinga pemerintah China yang kemudian memperketat regulasi bisnis fintech, sehingga perusahaan Ant Group milik Ma gagal melantai di bursa saham.

Pemerintah China pun membentuk satuan tugas (satgas) untuk menyelidiki dugaan praktik monopoli yang dilakukan oleh Alibaba.

Selain membentuk satgas, pemerintah China juga belakangan menyusun aturan baru mengenai anti-monopoli untuk "menjinakkan" raksasa teknologi di China, seperti Alibaba dan Tencent.

https://tekno.kompas.com/read/2021/03/03/08340067/jack-ma-bukan-lagi-orang-terkaya-di-china

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke