Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER TEKNO] Penipuan SPinjam Shopee, Merger Gojek-Tokopedia, hingga 6 Ponsel Baru Nokia

KOMPAS.com - Pandemi emang bikin banyak orang sekarang jadi suka belanja online. Mungkin yang dulu sering belanja ke supermarket atau pasar, kini mulai beralih lewat aplikasi.

Nah, kebetulan banget nih, minggu lalu ada berita menarik soal platform belanja online. Tapi bukan soal flash sale, melainkan kasus penipuan berkedok pinjaman yang mengatasnamakan pihak Shopee. Waduh kenapa tuh?

Eitsss nanti dulu, gak cuma Shopee, ada juga berita soal merger dari dua startup asal Indonesia, yaitu Gojek dan Tokopedia.

Oh... jadi yang menarik soal startup doang? pastinya enggak dong, berita seputar teknologi tentu gak afdol kalo gak ngomongin soal gadget.

Siapa sih yang gak tau Samsung? Nah minggu lalu, perusahaan asal Korea Selatan itu baru aja merilis fitur buat salah satu rivalnya yang tak lain dan tak bukan yaitu Apple. Hmmm fitur apa tuh?

Oke, kita mulai bahas satu-satu ya...

Penipuan SPinjam Shopee, kok bisa?

Jadi, SPinjam atau Shopee Pinjam adalah produk dari Shopee untuk memberikan pinjaman tunai yang ditawarkan ke penggunanya.

Layanan SPinjam ini menawarkan fitur pengajuan yang mudah dan cepat dengan cicilan bulanan. Yaaa bisa dibilang kalo SPinjam ini semacam layanan pinjaman online yang ditawarkan lewat aplikasi.

Oke lanjut ke inti masalah. Jadi, salah satu pengguna Shopee bernama Gita, minggu lalu curhat di akun Twiter-nya (@sagitrp) soal kronologi penipuan SPinjam yang ia alami.

Kejadiannya bermula pada tanggal 18 Maret 2021. Saat itu Gita tiba-tiba menerima pesan WhatsApp dari nomor dengan kode +1 (AS) yang mengatasnamakan pihak Shopee.

Isi pesannya itu menyebut bahwa Gita berhasil memperoleh hadiah cashback senilai Rp 2.000.000 yang bisa dicairkan lewat ShopeePay. Si pengirim pesan kemudian menyuruh Gita untuk mengaktifkan fitur SPinjam lebih dulu untuk bisa mencairkan dana tersebut.

Setelah itu, pelaku juga meminta Gita untuk mengirimkan nomor kartu ATM dengan alasan pencarian hanya bisa dilakukan lewat rekening. Otomatis, Gita pun tanpa sadar langsung memberikan nomor ATM rekening BCA miliknya yang terdaftar di Shopee.

Tak lama berselang, pengajuan pinjaman yang diajukan oleh Gita disetujui oleh pihak Shopee. Tapi, saat mengecek saldo di rekeningnya, tidak ada transaksi apapun dari SPinjam. Disitulah Gita baru sadar kalo dirinya ditipu.

Merasa ada kejanggalan, Gita langsung bergegas menceritakan kasusnya ini ke pihak Shopee. Pihak Shopee pun langsung memblokir rekening BCA milik Gita dan membatasi akun Shopee-nya.

Keanehan lainnya muncul lagi nih. Ternyata, pinjaman yang mengatasnamakan Gita itu dikatakan Shopee masuk ke rekening bank BNI pada 18 Maret 2021.

Gita pun berinisiatif mekakukan kroscek ke BNI untuk memastikan hal tersebut. Namun menurut pihak BNI, nama dan NIK atas nama dirinya tidak terdaftar sebagai nasabah.

Singkat cerita, Gita kemudian mengajukan permintaan penghapusan beban tagihan karena dia tidak pernah mengajukan dan memakai uang pinjaman apapun dari SPinjam.

Kabar baiknya, pihak Shopee menjanjikan bahwa Gita tidak perlu membayar tagihan SPinjam apapun dan akan membantu menyelesaikan kasus ini sampai selesai.

Kasus yang dialami Gita ini menyadarkan bahwa kita harus lebih hati-hati apabila dihubungi oleh orang yang mengatasnamakan pihak tertentu.

Menanti Merger Tokopedia dan Gojek

Kalo tadi kita udah bahas soal Shopee, sekarang kita pindah ke tetangga sebelah yaitu Tokopedia. Udah pada tau belum, kalo Tokopedia diberitakan bakal kawin alias dengan Gojek?

Jadi, menurut beberapa sumber yang mengetahui hal ini, syarat kesepakatan merger kabarnya telah disetujui. Bahkan, keduanya tinggal tunggu restu dari para pemegang saham.

Kedua startup unicorn itu diketahui dibekingi oleh beberapa investor besar. Salah satu pemegang saham Tokopedia adalah perusahaan raksasa China, Alibaba Group, sementara beberapa investor Gojek yaitu Warburg Pincus dan Tencent Holdings.

Eh tapi gak cuma itu, mereka juga memiliki investor yang sama, seperti Temasek Holdings, Sequoia Capital, dan Google.

Emang tujuan dari merger ini apa sih?

Merger Gojek dan Tokopedia digadang-gadang bakal menjadi transaksi terbesar di industri teknologi Indonesia jika benar terwujud.

Katanya sih, merger dua perusahaan tersebut juga akan menghasilkan perusahaan yang cukup kuat dan komplementer. Wah masa sih?

Bagaimana tidak, masing-masing punya keunggulan di sektor yang berbeda. Tokopedia salah satu e-commerce papan atas di Indonesia. Sedangkan Gojek merupakan startup ride-hailing yang punya segudang layanan online seperti ojek, pengiriman barang dan makanan, serta keuangan digital sendiri bernama GoPay.

Nah, kebayang dong kalo mereka berhasil merger, layanan yang dimiliki masing-masing perusahaan bakal saling melengkapi satu sama lain.

Rencana IPO

Upaya merger Gojek dan Tokopedia juga dibilang sebagai gerbang pembuka bagi keduanya untuk melantai di bursa saham atau melakukan penwaran saham perdana (IPO) menjadi perusahaan publik.

Jadi isunya, ada beberapa skenario yang dipertimbangkan untuk waktu pelaksanaan merger dan IPO. Pertama, Tokopedia bisa lebih dulu masuk ke bursa saham Jakarta, lalu baru merger dengan Gojek.

Lalu skenario kedua adalah melakukan merger lebih dulu, lalu entitas baru melakukan IPO. Tapi menurut kabar terbaru, entitas hasil gabungan keduanya segera melakukan IPO di bursa saham di Jakarta (Indonesia) dan Amerika Serikat.

Sayangnya, Gojek sama Tokopedia belum buka suara soal kelanjutan kabar merger ini. Tinggal kita tunggu aja nih kabar baiknya gimana.

Fitur baru Samsung buat Apple

Oke, saatnya kita melipir ke berita populer lainnya yaitu dari Samsung. Pas di awal tadi, sempet disinggung soal fitur baru yang dirilis Samsung buat pengguna iPhone.

Yaaa! fitur baru itu bernama Samsung iTest. Hayo udah pada tahu belum? Usut punya usut, fitur baru ini digunakan Samsung sebagai ajang untuk merayu pengguna iPhone beralih ke Android.

Bisa dibilang sih kayak gitu. Soalnya, lewat fitur ini, pengguna iPhone bisa menjajal tampilan antarmuka (UI) ponsel Samsung Galaxy tanpa perlu memiliki ponsel Android Samsung.

Eh tapi gatau juga sih, kalo ternyata si pengguna iPhone tertarik, bisa aja kan dia hijrah dan ganti HP ke Samsung, upsss...

Terus gimana cara pakenya?

Untuk mencoba fitur baru ini, pengguna iPhone bisa mengunjungi situs Samsung iTest di tautan berikut https://itest.nz/. Di sana, pengguna iPhone cukup memindai (scan) kode QR (QR Code) yang tersedia untuk menjalankan fitur Samsung iTest di perangkat iPhone mereka.

Kalo udah di scan, nanti Samsung iTest akan muncul di layar home screen iPhone dalam bentuk aplikasi. Nah kalo udah muncul, baru deh Samsung iTest bisa diklik.

Gak pake lama, barulah tampilan iPhone akan berubah secara otomatis menjadi antarmuka Samsung Galaxy (Android). Widih manteb gak tuh?

Cocok banget lah pokoknya buat pengguna iPhone yang kepo sama tampilan ponsel Samsung.

Oiya, kalian juga bisa tuh kepoin aplikasi bawaan Samsung lainnya kayak Galaxy Store, Samsung Camera, dan lain sebagainya. Tampilan menu pesan, panggilan telepon, serta halaman pengaturan juga sama persis loh kayak yang ada di Samsung Galaxy.

Penasaran? cusss buruan coba biar tau gimana sih sensasinya pake iPhone tapi tampilannya Samsung.

Enam ponsel baru Nokia

Soal dunia gadget, topik lain yang juga banyak dibaca pengunjung KompasTekno minggu lalu yaitu kehadiran enam ponsel Nokia dengan penamaan baru.

Buat generasi 90an, pasti udah gak asing lagi kan denger kata Nokia. Apalagi jaman dulu Nokia jadi salah satu merek ponsel yang populer di masanya.

Nah, untuk bernostalgia dengan Nokia, HMD Global selaku pemegang lisensi Nokia, kembali mengumumkan jajaran ponsel terbarunya. Gak cuma satu tapi enam ponsel sekaligus.

Enam ponsel? Apa aja tuh?

Jadi, keenam ponsel tersebut dibagi menjadi tiga lini baru yakni Nokia C-Series, G-Series, dan X-Series. Yang berbeda, kali ini, ponsel Nokia memiliki format penamaan dengan kombinasi huruf dan angka.

Keenam ponsel itu adalah Nokia C10, C20, G10, G20, X10, dan X20. Sebelumnya, Nokia kerap menggunakan penamaan melalui angka seperti Nokia 3.2, 4.2, 5.4, dan lain sebagainya.

Karena punya kelas masing-masing, fitur dan spesifikasi yang dibawa oleh Nokia C-Series, G-Series, dan X-Series tentu berbeda.

Lini C-Series misalnya, seri entry-level ini dikhususkan untuk pengguna yang baru beralih dari feature phone ke smartphone.

Kemudian G-Series ditujukan untuk memberikan fitur mumpuni dalam sebuah perangkat kelas menengah. Adapun X-Series merupakan lini kelas menengah premium yang menyasar mereka yang menginginkan berbagai fitur canggih, terutama di aspek kamera.

Nah, buat kalian yang pingin tahu gimana spesifikasi dari keenam ponsel baru Nokia ini, silakan baca selengkapnya di artikel ini.

WhatsApp punya tombol rahasia?

Lanjut ke berita populer terakhir yang datang dari WhatsApp. Tenang aja, bukan soal kebijakan privasinya kok hehehe.

Oke, ada apa lagi soal WhatsApp?

Kalian tau gak? kalo WhatsApp baru aja merilis tombol rahasia alias tombol pintasan (shortcut). Tapi tombol rahasia ini cuma berlaku ketika kalian membuka aplikasi WhatsApp baik di komputer desktop ataupun laptop Windows dan MacBook.

Karena komputer Windows dan Mac memiliki susunan tombol keyboard yang sedikit berbeda, maka kombinasi tombol yang harus ditekan untuk menjalankan shortcut tertentu pun berbeda. Tapi fungsi mereka tetap sama kok.

Shortcut sejatinya dipakai untuk menjalankan fungsi tertentu dengan menekan kombinasi beberapa tombol yang ada pada keyboard komputer secara berbarengan, sehingga lebih praktis ketimbang harus mencari fungsi yang bersangkutan di antarmuka WhatsApp.

Mau tau apa aja tombol rahasia baru WhatsApp? Daftar lengkapnya bisa kalian baca di artikel di tautan berikut ini.

Nah, itu tadi sekilas rangkuman berita terpopuler di KompasTekno selama satu minggu terakhir. Terus kunjungi laman KompasTekno agar kalian tetap update soal dunia teknologi. Sampai jumpa minggu depan!

https://tekno.kompas.com/read/2021/04/12/15020067/-populer-tekno-penipuan-spinjam-shopee-merger-gojek-tokopedia-hingga-6-ponsel

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke