Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER TEKNO] Samsung vs Apple, Permenkominfo 5/2020 Bermasalah, Wajah Joker Mark Zuckerberg

Puasa-puasa begini memang bawaanya kepingin tidur aja, ya, hehehe. Ini nih yang bisa bikin kalian ketinggalam berita-berita seru.

Tapi tenang aja, KompasTekno sudah merangkum beberapa topik-topik populer seputar dunia teknologi selama seminggu ini, khusus untuk Sobat Tekno. Biar nggak kudet.

Emang ada apa aja sih selama seminggu ini? Banyak banget. Mulai dari ponsel keluaran baru, fitur baru Zoom yang bisa bikin rapat terasa lebih nyata, hingga fitur-fitur di iOS 14,5.

Yang nggak kalah penting, ada berita soal 5 besar vendor smartphone dunia, yang mana kali ini Samsung jadi vendor paling top sedunia. Ada juga berita soal wajah pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, yang seputih Joker.

Penasaran? Oke kita bahas satu-satu ya.

5 Besar Vendor Smartphone Dunia, Samsung Juaranya

Kalau ngomongin soal vendor ponsel kelas dunia, pasti kalian udah nggak asing ya sama persaingan ketat antara Samsung dan Apple.

Bener sih, keduanya memang udah langganan jadi vendor smartphone top dunia. Sekarang juga sama, keduanya juga menguasai pasar smartphone global di kuartal pertama 2021 ini. Kali ini, Samsung yang jadi pemenangnya.

Standar menangnya tuh apa ya?

Standar menang atau kalahnya itu bisa dilihat dari total pengiriman smartphone yang berhasil dicetak sama masing-masing vendor smartphone. Nah, firma riset Strategy Analytics udah bikin hasil analisisnya.

Menurut laporan Strategy Analytics, Samsung ada di posisi pertama sebagai vendor smartphone paling top. Karena  vendor asal Korea Selatan ini berhasil mengirimkan 77 juta unit ponsel ke pasar global. Banyak banget ya, padahal ini baru tiga bulan awal 2021 aja lho.

Kalo Apple? Apple ada diposisi kedua, dengan total 57 juta unit dan mengambil 17 persen pangsa pasar.

Vendor lainnya gimana?

Menariknya ya, kalo dilihat dari soal kuantitas pengiriman, Samsung dan Apple memang nggak usah diragukan lagi lah.

Tapi tahun nggak sih? Kalo soal pertumbuhan dari tahun-ke-tahun, vendor asal China-lah yang jadi juaranya.

Soalnya, vendor China seperti Xiaomi, Oppo, dan Vivo justru pengirimannya naik sekitar 68-80 persen dari tahun-ke-tahun. Kalo Samsung dan Apple pertumbuhannya cuman direntang 32-44 persen aja.

Emang berapa total pengirimannya? Pada kuartal I-2020, Xiaomi, Oppo dan Vivo masing-masing berhasil mengirimkan 28 juta unit, 23 juta unit, dan 29 unit ponsel ke pasar global.

Eh, Huawei kok ga ada?

Iyaa, walau sama-sama dari China, Huawei harus terima takdir kalau dia harus terdepak dari jajarana lima besar vendor smartphone global.

Alasannya, tak lain adalah karena masalah Huawei dengan pemerintah Amerika Serikat. Masih inget kan? Kalau Huawei itu dimasukkin ke daftar entity list AS.

Alhasil, Huawei nggak bisa lagi bermitra sama Google untuk pakai sistem operasi Android, dan nggak boleh lagi memasok berbagai komponen yang berhubungan dengan 5G ke AS. Kasian ya...

Bukan cuman Huawei aja nih yang bermasalah. Kalau di Tanah Air, ada Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 5 Tahun 2020 (Permenkominfo 5/2020) tentang Penyelenggara Sitem Elektronik (PSE) Lingkup Privat, yang juga bermasalah.

PSE itu apa sih?

Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) itu perusahaan atau badan yang menggelar layanan digital atau online di Indonesia, antara lain Google, Facebook, YouTube, Twitter, TikTok, termasuk Gojek, Grab, Tokopedia, Bukalapak, dan lainnya.

Pokoknya semua perusahaan yang punya web, aplikasi, media sosial, dan layanan-layanan yang ditaro di internet.

Apa aja yang diatur?

Permenkominfo 5/2020 ini mengatur hal-hal seperti pendaftaran, tata kelola moderasi informasi atau dokumen elektronik, dan permohonan pemutusan akses atas informasi/dokumen yang dilarang.

Aturan itu juga mengatur pemberian akses untuk kepentingan pengawasan dan penegakan hukum, serta sanksi administratif yang mungkin dijatuhkan pada PSE yang ada di Indonesia.

Jadi gampangnya ini aturan yang ngatur soal keberadaan platform digital di Indonesia, seperti media sosial, situs web, sampai situs e-commerce.

Kok baru denger ya ada aturan ini...

Nah, di sini lah letak masalahnya. Menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan pembela kebebasan berekspresi Asia Tenggara (SAFENET), Damar Juniarto, aturan ini emang dibahas dan disahkannya secara diam-diam oleh Kominfo.

Nggak heran sih kalau belum banyak yang tau soal aturan ini.

Masalah lainnya, menurut Damar, dari isinya, Permenkominfo 5/2020 ini bisa bisa memberikan wewenang berlebihan pada Kementerian Kominfo.

Tak hanya itu, Damar mengungkapkan, pihaknya menilai Permenkominfo 5/2020 yang berlaku efektif 24 Mei mendatang, juga berpotensi memperburuk hak-hak digital, melanggar HAM dan kebebasan berekspresi masyarakat Indonesia.

Damar juga udah membeberkan nih ada tujuh pasal bermasalah di Permenkominfo 5/2020, dimana dua diantarnya berpotensi melanggar HAM dan kebebasan berkespresi. Selengkapnya bisa dibaca lewat tautan ini:

Dua Pasal Permenkominfo 5/2020 yang Berpotensi Melanggar HAM

Safenet Ungkap Pasal-pasal Bermasalah di Permenkominfo 5/2020 

Belum ngerti, contohnya gimana sih?

Gampangnya, kalian masih inget nggak soal berita kalai media sosial Clubhouse terancam diblokir Kominfo? Kalau lupa baca dulu di sini.

Nah, Clubhouse adalah salah satu PSE yang ada di Indonesia. Media sosial berbasis audio ini belum mendaftarkan diri ke Kominfo.

Padahal aturan menteri itu ngewajibin seluruh PSE yang ada di Indonesia untuk mendaftarkan diri paling lambat pada 24 Mei nanti.

Kalau nggak daftar gimana?

Ya sesuai aturan di Permenkominfo 5/2020 itu, kalau nggak daftar sesuai kebijakan dan tenggat waktu yang ditetapkan, Clubhouse bisa dikasih sanksi administratif. Sanksinya ini bisa berupa teguran bahkan sampai pemutusan akses alias pemblokiran.

Dan ini nggak berlaku hanya untuk Clubhouse aja, tapi untuk semua PSE yang beroperasi di Indonesia.

Makanya Damar bilang, bila Permenkominfo 5/2020 ini benar-benar berlaku secara efektif pada bulan Mei mendatang, akan ada rangkaian pemblokiran platform digital yang lebih sering lagi dibandingkan periode sebelumnya.

Kalau kata Damar, aturan ini malah ngebuat Indonesia jadi negara yang represif. Karena inilah dirinya dan Safenet mendesak Komifo buat mencabut Permenkominfo 5/2020 ini.

Udahan dulu ya ngebahas masalah yang ada seputar dunia teknologi. Sekarang kita bahasa, topik yang ringan-ringan aja.

Wajah Mark Zuckerberg Seputih Joker

Kalian masih inget nggak sih, foto pendiri Facebook, Mark Zuckerberg yang dijuluki mirip Joker? Kalau lupa nih, kita kasih gambarnya.

Inget kan? Foto Zuckerberg lagi surfing di Hawaii ini sempat viral di ruang maya pada pertengahan 2020. Ya gimana nggak viral, di foto itu wajahnya Zuckerberg berwarna putih, mirip tokoh fiksi antagonis, Joker.

Alhasil, foto itu berakhir jadi bahan becandaan meme oleh pengguna internet di seluruh dunia.

Kenapa bisa putih gitu ya mukanya?

Ternyata, muka Zuckerberg jadi putih gitu karena dia tabir surya (sunscreen) yang dipakainya.

Zuckerberg bilang, sebagai orang berkulit putih pucat, ia sangat suka mengaplikasikan tabir surya untuk menjaga kesehatan kulit, terutama saat berenang atau melakukan olahraga air lainnya.

Bedanya, di foto itu, dia pake tabir suryanya tebel banget, sampai seperti make up Joker.

Motivasinya apa coba?

Usut punya usut, ternyata waktu itu, Zuckerberg lagi dikuntit sama paparazi gitu deh.

Nah, muncullah ide untuk "menutup" mukanya dengan tabir surya yang sangat tebal, dengan harapan wajahnya tidak dikenali.

Melihat hasilnya, jelas ide Zuckerberg itu gagal total. Fotonya itu malah viral dan dijadikan meme oleh para pengguna internet.

Walaupun dijadikan meme, Zuckerberg bilang dia nggak masalah dan ikut senang bisa memberikan bahan meme bahan lelucon di internet. Ada-ada saja, Zuckerberg ini hahaha.

Selain tiga topik di atas, masih ada lima berita populer lainnya yang sayang untuk dilewatkan. Berikut rangkumannya.

1. Negosiasi merger Tri-Indosat diperpanjang

Ada update terbaru nih gaes, soal negosiasi merger antara dua operator seluler Indonesia, yakni Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia (3).

Negosiasi merger ini sebenarnya udah berawal pada Desember 2020 lalu. Indosat dan Tri waktu itu udah neken nota kesepamahaman (MoU) dan akan melanjutkan negosiasi merger sampai 30 April 2021.

Eh, ternyata mendekati tenggat waktu itu, Indosat dan Tri sepakat untuk memperpanjang proses merger sampai 30 Juni mendatang.

Alasannya sih, katanya, baik Indosat dan Tri sama-sama masih butuh waktu waktu untuk menyelesaikan due diligence serta syarat dan ketentuan kesepakatan. 

Baca berita selengkapnya di artikel Negosiasi Merger Tri-Indosat Diperpanjang.

2. Zoom punya fitur Immersive View

Sekarang pengguna aplikasi Zoom desktop (Windows/MacOS), baik yang gratisan atau premium, bisa mencoba fitur baru bernama Immersive View.

Fitur ini menciptakan suasana tatap muka virtual menjadi lebih nyata. Misalnya dengan mengambil latar belakang auditorium, ruang kelas, dan sebagainya.

Dengan fitur ini, para peserta rapat bisa diatur untuk duduk di bangku peserta rapat, sehingga terkesan sedang berada di suatu ruangan secara nyata.

Untuk cara penggunaannya, kalian bisa langsung ikuti langkah-langkahnya di tautan berikut ini.

3. Sistem operasi baru Apple iOS 14.5

Apple akhirnya resmi merilis pembaruan sistem operasi (OS) mobile miliknya iOS 14.5 untuk pengguna iPhone.

Dalam pembaruan iOS 14.5, Apple menyematkan sejumlah fitur anyar, yakni kemampuan membuka iPhone dengan Apple Watch, pilihan suara Siri yang lebih banyak, hingga emoji baru.

Fitur baru iOS 14.5 termasuk fitur yang sudah ditunggu-tunggu oleh pengguna iPhone yaitu fitur anti-pelacakan iklan alias App Tracking Transparency (ATT).

Baca berita selengkapnya di artikel Apple Rilis iOS 14.5, Ada Fitur Anti Pelacakan Facebook hingga Emoji Baru.

4. Jumlah pengguna Windows 10

Tren work from home selama pandemi ini ternyata ikut membuat pengguna Windows 10 melonjak.

Pada laporan keuangan terbarunya pada 27 April lalu, Microsoft mengumumkan, jumlah pengguna WIndows 10 bertambah 300 juta pada 2020.

Angka keseluruhannya kini mencapai 1,3 miliar. Setahun lalu, pada Maret 2020, pengguna Windows 10 masih berada di kisaran 1 miliar. Pada Maret 2019, angkanya 800 juta.

Baca berita selengkapnya di artikel Windows 10 Tembus 1,3 Miliar Pengguna, Naik 300 Juta dalam Setahun.

5. Dua ponsel baru di Indonesia

Indonesia baru saja kedatangan dua ponsel baru, dengan kapasitas baterai jumbo 5.000 mAh. Dua ponsel baru ini ialah Realme C20 dan Samsung Galaxy M12.

Selain punya kapasitas baterai yang sama, luas layar kedua ponsel baru ini pun sama, yakni 6,5 inci dengan resolusi HD Plus (720 x 1.600 piksel).

Namun kalo urusan kamera belakang, Realme C20 hanya dibekali satu kamera belakang. Sedangkan Samsung Galaxy M12 dibekali empat kamera belakang sekaligus.

Realme C20 dijual dengan harga Rp 1,3 juta. Sedangkan Samsung Galaxy M12 dijual dengan rentang harga Rp 1,9 juta sampai Rp 2,1 juta.

Spesifikasi lengkapnya bisa dibaca melalui tautan berikut:

Spesifikasi dan Harga Realme C20 di Indonesia

Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy M12 di Indonesia

Nah, itu tadi sekilas rangkuman berita terpopuler di KompasTekno selama satu minggu terakhir. Terus kunjungi laman KompasTekno agar kalian tetap update soal dunia teknologi. Sampai jumpa minggu depan!

https://tekno.kompas.com/read/2021/05/03/10360077/-populer-tekno-samsung-vs-apple-permenkominfo-5-2020-bermasalah-wajah-joker

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke