Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Deretan Hibah dari Yayasan Bill dan Melinda Gates, Termasuk di Indonesia

Selama ini mereka dikenal sebagai pasangan dermawan yang mendirikan yayasan filantropi bernama Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF), yang ikut didukung oleh investor kenamaan dunia, Warren Buffet.

Pada 2018, BMGF dilaporkan memiliki dana abadi sebesar 46,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 669 triliun), sehingga menjadikannya sebagai yayasan swasta terbesar di dunia.

Yayasan Bill dan Melinda Gates sendiri menyalurkan sumbangan ke banyak hal. Fokus utamamnya adalah meningkatkan perawatan kesehatan dan mengurangi kemiskinan di seluruh dunia, serta memperluas peluang pendidikan dan akses ke teknologi informasi di AS.

BMGF juga turut mendukung berbagai isu sosial, kesehatan, dan pendidikan. Berikut ini deretan amal dari Bill and Melinda Gates Foundation.

Bidang Kesehatan

Di bidang kesehatan, BMGF memiliki beberapa prioritas utama, yakni soal polio, malaria, kesehatan ibu dan anak, hingga penyakit tropis yang terabaikan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Devex, Selasa (4/5/2021).

BMGF diketahui mengucurkan dana sebesar 86 juta dollar AS pada 2006 untuk membantu pemberantasan penyakit polio di dunia.

Sebagaimana dicatat dalam publikasi International Aid Transparency Initiative (IATI), sejak tahun 2009 hingga 2015, Bill and Melinda Gates Foundation tercatat telah menghibahkan dana 1,4 miliar dollar AS untuk mengendalikan penyakit malaria secara global.

Masih terkait penyakit yang disebarkan oleh nyamuk, pada 2014, Bill Gates berkunjung ke Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia, untuk mendukung upaya pemberantasan Demam Berdarah lewat program Eliminate Dengue.

Tahun 2017, giliran Melinda Gates datang ke Yogyakarta dalam rangka program yang sama hingga rela digigiti nyamuk.

Aneka penyakit lain turut menjadi perhatian BMGF yang mengucurkan dana sebesar 5,5 miliar dollar AS untuk mengontrol penyakit menular dan 1,3 miliar untuk mengontrol penyakit menular seksual (STD), termasuk HIV/AIDS.

BMGF juga menghibahkan dana 1 miliar dollar AS untuk memerangi penyakit Tuberculosis (TBC), serta 1,1 miliar dollar ASuntuk menyediakan perawatan kesehatan, nutrisi, dan sanitasi dasar.

Di periode 2009 sampai 2015, beberapa organisasi kesehatan yang mendapatkan dana hibah paling banyak dari BMGF diantaranya ialah aliansi vaksin dunia Gavi Alliance senilai 3 miliar dollar AS serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 1,5 miliar dollar AS.

Yang paling baru, sebagaimana dihimpun dari laman GatesFoundation, pada 2020 lalu BMGF juga berkomitmen menyumbangkan 1,75 miliar dollar AS (sekitar Rp 25 triliun) sebagai respons menghadapi pandemi Covid-19.

Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan vaksin, perawatan, obat-obatan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan Covid-19.

Bidang Pendidikan

Di bidang pendidikan, BMGF juga memiliki beberapa prioritas, seperti beasiswa untuk murid, membangun beberapa pusat ilmu komputer di universitas, saluran pengajaran untuk para guru, hingga mereformasi kebijakan pendidikan di AS.

Di aspek beasiswa, BMGF diketahui telah menyediakan beasiswa untuk siswa berprestasi AS untuk melanjutkan studi di sejumlah universitas, seperti Universitas Cambridge dan Univesitas Duke. Total beasiswa yang disediakan mencapai 230 juta dollar AS.

Tak hanya itu, Bill and Melinda Gates Foundation juga mengucurkan dana 1,5 miliar dollar AS untuk menyediakan beasiswa bagi siswa minoritas di AS.

Selain beasiswa, BMGF juga aktif membantu universitas mendirikan gedung dan pusat pembelajaran.

Misalnya, pada 2012, BMGF menyisihkan dana 25 juta dollar AS untuk membantu Universitas Cornell membangun gedung Ilmu Informasi baru di Fakultas Komputer dan Informasi.

Sebelumnya, pada 2004, Universitas Carnegie Mellon menerima dana hibah sebesar 20 juta dollar AS dari BMGF untuk mendirikan pusat ilmu komputer.

BMGF juga pernah menggelontorkan dana 3,5 juta dollar AS untuk meluncurkan layanan pengajaran multi-platform untuk para guru.

Disebutkan ada lebih dari 500.000 guru dan pendidik yang telah bergabung dalam komunitas layanan tersebut untuk berbagai ide, rencana, hingga metode pembelajaran.

BMGF juga menghibahkan dana sekitar 44 juta dollar AS untuk mendorong reformasi kebijakan pendidikan AS melalui Undang-undang pendidikan federal tahun 2015, disebut juga sebagai Every Student Succeeds Act.

Undang-undang ini memberikan fleksibilitas kepada negara bagian untuk membuat kerangka sistem pendidikan mereka sendiri.

Bidang Teknologi

Sejak 1997, Bill and Melinda Gates Foundation mengenalkan inisiatif untuk membangun perpustakaan di AS.

Ketika itu, baru 35 persen dari populasi dunia yang memiliki akses ke internet. Dengan adanya inisitaif tersebut, BMGF berharap akan ada lebih banyak lagi masyarakat AS yang dapat mengakses perpusatkaan umum dan internet.

Melalui inisiatif ini, BMGF menghibahkan dana untuk membangun perpustakaan, menyediakan perangkat komputer dan software, hingga memberikan pelatihan dan dukungan teknis kepada perpustakaan umum di AS.

Soal pembangunan perpusatakaan umum ini, Indonesia juga tak lepas dari perhatian Bill and Melinda Gates Foundation.

Pada 2015 silam, BMGF juga pernah memberikan dana bantuan sebesar 12 juta dollar AS untuk membantu pengembangan perpustakaan umum sebagai pusat pembelajaran berbasis IT di wilayah Indonesia.

Dana hibah ini diberikan melalui Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI). Dengan dana hibah ini, diharapkan perpustakaan umum di Indonesia memiliki akses internet yang cepat.

Dengan begitu, perpustakaan umum nantinya bisa menyediakan berbagai program yang dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Selain soal perpustakaan umum dan akses internet, BMGF juga mendorong pengembangan, riset, dan eksperimen teknologi di bidang lainnya.

Misalnya di sektor sanitasi. Contohnya, BMGF proaktif mendukung pengembangan dan pengimplementasian toilet berkelanjutan yang tidak menggunakan pipa dan membutuhkan sedikit air, untuk masyarakat miskin.

Selain itu, BMGF juga mendukung pengembangan teknologi baru untuk mengelola tinja, yakni dengan Omni-Prosesor. Omni-Prosesor merupakan sebuah teknologi yang mampu mengubah tinja menjadi produk yang menguntungkan, seperti energi atau pupuk tanah.

https://tekno.kompas.com/read/2021/05/04/16020027/deretan-hibah-dari-yayasan-bill-dan-melinda-gates-termasuk-di-indonesia

Terkini Lainnya

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke